Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Target 40.000 Wirausaha OK OCE di Jakarta pada 2018 Tak Tercapai

Kompas.com - 18/03/2019, 15:36 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum OK OCE Indonesia Iim Rusyamsi mengakui target wirausaha yang dihasilkan dari program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) di Jakarta pada 2018 tidak tercapai.

Dari target 40.000 wirausaha baru, hanya 16.734 peserta OK OCE yang mendapatkan izin usaha mikro kecil (IUMK) dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta.

Iim menyampaikan, salah satu alasan tidak tercapainya target pada 2018 karena kurangnya keterlibatan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI Jakarta yang memberikan pelatihan kepada para peserta.

"Di tahun pertama (2018) itu memang kami melibatkan dinas-dinas kurang. Yang paling besar (keterlibatannya) hanya Dinas UMKM," ujar Iim saat dihubungi, Senin (18/3/2019).

Baca juga: OK OCE Indonesia Mengaku Hasilkan 29.346 Tenaga Kerja Baru di Jakarta Tahun 2018

Iim menjelaskan, jumlah warga yang mendaftar sebagai peserta OK OCE pada 2018 sebenarnya mencapai 65.000 orang. Dari jumlah tersebut, warga yang mengikuti pelatihan 53.000 peserta.

Namun, dari peserta yang ikut pelatihan, hanya 16.734 orang yang mengantongi IUMK sebagai indikator lahirnya wirausaha baru dari OK OCE.

Banyak di antara peserta yang ikut pelatihan tidak bisa mengantongi IUMK karena berwirausaha di jalur hijau. IUMK dari Dinas PMPTSP, kata Iim, baru bisa terbit jika membuka usaha di lokasi lain yang diizinkan.

"Di Jakarta ini sebagian ada yang (berwirausaha) di jalur hijau. Ini kendala yang tidak bisa diterbitkan (IUMK)," kata dia.

Baca juga: Ketua OK OCE: Kami Bantu Tekan Angka Pengangguran di Jakarta

Selain itu, ada pula peserta OK OCE yang mengikuti pelatihan tetapi belum mengajukan IUMK ke Dinas PMPTSP DKI Jakarta. Alasannya, mereka tetap bisa berwirausaha tanpa IUMK.

"Kami sedang terus mendampingi mereka agar mau mengurus izin tersebut sehingga usahanya menjadi formal dan memudahkan mereka untuk akses pasar dan akses modal," ucap Iim.

Untuk mengejar target 200.000 wirausaha baru di Jakarta yang lahir dari OK OCE selama lima tahun, kata Iim, pihaknya akan memaksimalkan keterlibatan tujuh SKPD DKI Jakarta untuk melakukan pelatihan.

Tujuh SKPD itu yakni Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, serta Perdagangan; Dinas Perindustrian dan Energi; Dinas Sosial; Dinas Pariwisata dan Kebudayaan; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian; dan Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk.

"Di tahun ini, dinas yang terlibat diperbanyak dan kegiatannya di dinas-dinas lain juga lebih banyak lagi sehingga diharapkan tahun ini bisa mencapai dan mengejar target sampai lima tahun itu," tutur Iim.

OK OCE merupakan program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno untuk menelurkan wirausahawan baru.

Program ini ditargetkan menciptakan 200.000 wirausaha baru dalam waktu lima tahun menjabat.

Itu berarti, tiap tahun harus ada 40.000 wirausaha baru yang ditelurkan dari program pelatihan kewirausahaan OK OCE.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com