Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Leonardo DiCaprio Soroti Kondisi Sampah di Bantar Gebang

Kompas.com - 23/03/2019, 08:17 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunungnya sampah di tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang sudah sangat memprihatinkan.

Rupanya hal ini tak hanya menjadi fokus pemerintah Indonesia saat ini, tetapi juga disorot aktor Hollywood Leonardo DiCaprio.

Aktivis lingkungan yang akrab disapa Leo ini mengunggah sebuah foto di akun Instagram miliknya @leonardodicaprio yang menyoroti banyaknya sampah di Bantar Gebang pada 15 Maret 2019.

Postingan ini merupakan unggahan ulang sebuah foto dari akun @everydayclimatechange.

Baca juga: Pemkot Bekasi Segera Selesaikan Administrasi Pencairan Dana Kompensasi Warga Bantar Gebang

Leo juga menyematkan tulisan yang berisi kekhawatiran akan kondisi Bantar Gebang.

"Beberapa pria, dari Desa Cikiwul, menangkap ikan di perairan berlumpur yang sangat tercemar yang merembes dari zona pembuangan terbesar Bantar Gebang. TPA Banter Gebang menerima limbah sekitar 15 juta orang yang tinggal di Jakarta. Pemulung membutuhkan sampah untuk mencari nafkah dan masyarakat Indonesia membutuhkan pemulung untuk mendaur ulang semua bahan yang mungkin akan dibuang begitu saja," tulis Leo.

"Indonesia, berada di peringkat pencemar plastik terbesar kedua di dunia setelah China, dengan laporan menunjukkan bahwa negara itu menghasilkan 187,2 juta ton sampah plastik setiap tahun yang lebih dari 1 juta ton bocor ke laut," sambungnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

#Regram #RG @everydayclimatechange: This is Elisabetta Zavoli @elizavola taking over the @everydayclimatechange Instagram account this week and sharing my documentary work of the ‘Landfill midwife’ project. . Some men, from Cikiwul village, catch up fishes in the highly polluted muddy waters that percolate from Bantar Gebang biggest dump zone. Banter Gebang landfill receives the waste of about 15 millions people living in Jakarta. Trash pickers need the litter to make a living and the Indonesian society needs trash pickers to recycle all possible materials that otherwise would be just discarded. . Indonesia, is ranked the second largest plastic polluter in the world behind only China with reports showing that the country produces 187.2 million tonnes of plastic waste each year of which more than 1 million tons leaks into the ocean. Recent studies discovered that as plastics decay, they emit traces of methane and ethylene, two powerful greenhouse gases, and the rate of emission increases with time. The emissions occur when plastic materials are exposed to ambient solar radiation, whether in water or in the air, but in air, emission rates are much higher. Results show that plastics represent a heretofore unrecognized source of climate-relevant trace gases that are expected to increase as more plastic is produced and accumulated in the environment. Polyethylene, used in shopping bags, is the most produced and discarded synthetic polymer globally and was found to be the most prolific emitter of methane and ethylene. It’s estimated that over 8 billion tons of virgin plastic have been produced since 1950, making plastic one of the largest man-made materials on the planet, behind steel and cement. Of that volume, more than half was produced in the last 16 years, amid a global boom in single-use, disposable plastic. Current annual production levels are expected to double in the next 20 years. #everydayclimatechange #climatechange #globalwarming #climatechangeisreal #environment #waste #plasticwaste #plastics #dumpsite #midwife #health #garbage #trash #plasticpollution #Indonesia #Jakarta #childbirth #children #mothers #pregnantwomen

Sebuah kiriman dibagikan oleh Leonardo DiCaprio (@leonardodicaprio) pada 14 Mar 2019 jam 10:57 PDT

Tak lama setelah unggahan tersebut muncul balasan komentar dari akun resmi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta lewat akun @dinaslhdki.

"Saya admin media sosial Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta. Kami berkonsentrasi tentang sampah. Perlu diketahui bahwa Bantar Gebang sudah penuh dan tak bisa lagi menampung sampah pada 2021," tulis akun tersebut.

"Saat ini kami butuh perbaikan untuk pengelolaan limbah. Untuk itu kami butuh dukungan semua pihak. Terima kasih atas perhatianmu untuk kota kami," tambahnya.

Baca juga: DKI Tunggu Laporan Bekasi untuk Cairkan Dana Kompensasi Bantar Gebang

Diketahui, TPST Bantargebang menjadi TPST terbesar yang ada di Indonesia dengan luas total 110,3 hektar.

setiap harinya ada 7.000 ton sampah baru yang masuk ke TPST tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com