Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Transjakarta Minta Komitmen Polisi Pasang Kamera ETLE di "Busway"

Kompas.com - 25/03/2019, 14:48 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Agung Wicaksono mengatakan, pemasangan kamera untuk program Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) atau tilang elektronik masih menunggu komitmen kepolisian.

Pihaknya berharap Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya benar-benar memiliki sistem yang baik.

"Saya minta komitmen dari kepolisian, karena sebetulnya keunggulan dari kamera ini adalah terhubung dengan sistemnya NTMC," ujar Agung, di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

Baca juga: Kamera untuk ETLE Diperbarui, Bisa Rekam Pengendara yang Main Ponsel

Agung menjelaskan, kamera yang akan dipasang di halte dan jalur transjakarta bisa menangkap pelanggaran.

"Yang penting bisa meng-convert jadi identifikasi dan masuk ke kepolisian," katanya. 

Selain itu, pihaknya juga masih mencari penyedia kamera dengan harga jual baik.

Baca juga: Butuh 510 Kamera CCTV untuk Terapkan Sistem ETLE di Busway

"Kami masih mencari supplier yang bisa memberikan harga kompetitif," ujar Agung. 

Sebelumnya, PT Transjakarta dan Polda Metro Jaya berencana memasang sekitar 510 kamera closed circuit television (CCTV) untuk menerapkan sistem tilang elektronik di jalur transjakarta. 

Dua kamera CCTV akan dipasang di tiap halte transjakarta di 13 koridor.

Baca juga: Transjakarta Kaji Penerapan Sistem ETLE di Busway

PT Transjakarta melakukan studi kelayakan, termasuk kajian soal biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan kamera CCTV ETLE tersebut.

PT Transjakarta akan menerapkan ETLE itu jika biaya yang dikeluarkan setara dengan hasil yang akan didapatkan.

Pemasangan kamera CCTV ETLE dilirik setelah sistem tilang yang diterapkan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) di jalan protokol berhasil.

Baca juga: Polda Metro Jaya Usulkan Pelanggar ETLE Bayar Denda Tanpa Sidang

Selain itu, sistem tilang tersebut juga diharapkan mengubah budaya pengendara dalam berlalu lintas menjadi lebih tertib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com