Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

William Sabandar, Bos MRT Jakarta yang Turut Membangun Aceh Pascatsunami

Kompas.com - 26/03/2019, 14:34 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mungkin menjadi orang paling sibuk dalam beberapa pekan terakhir jelang persemian moda raya terpadu (MRT) Jakarta pada Minggu (24/3/2019) lalu.

Sebagai orang nomor satu di PT MRT Jakarta, ia beberapa kali mendampingi Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menguji coba MRT Jakarta.

Kendati menjadi sosok yang menuntaskan pembangunan MRT Jakarta, William baru bergabung dengan PT MRT Jakarta pada pertengahan jalan proyek, tepatnya pada Oktober 2016.

Baca juga: Melihat Budaya Antre dan Tertib yang Mulai Tampak di Stasiun MRT...

Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan bahwa William dipilih karena pengalamannya saat membangun Aceh kembali setelah bencana tsunami pada 2004.

"Karena pengalaman dia di Aceh habis tsunami," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (18/10/2016).

William sebelumnya tergabung dalam Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias yang dibentuk Pemerintah pada 2005 pasca-bencana tsunami di Aceh dan Nias.

Dalam waktu singkat, William bersama timnya kembali menghidupkan Nias dengan membangun 600 kilometer (km) jalan baru serta membangun 200 sekolah dan klinik.

William mempunyai latar belakang pendidikan di bidang konstruksi.

Dikutip dari Kontan.co.id, William memperoleh gelar sarjana teknik sipil dari Universitas Hasanudin.

Selanjutnya, ia mengenyam pendidikan transport engineering di University of New South Wales dan memperoleh gelar PhD di University of Canterbury, Selandia Baru untuk bidang geografi.

Baca juga: Anies Ingin Tarif MRT Lebih Murah dari Ojek Online

Setelah sukses membangun kembali Nias, William sempat berkiprah di sejumlah lembaga, mulai dari menjadi Ketua Tim Recovery Pasca-Gempa Myanmar hingga bergabung dalam Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Setelah ditunjuk menjadi Dirut PT MRT Jakarta, William langsung tancap gas. Persoalan pembebasan lahan menjadi pekerjaan rumah terbesarnya ketika itu.

"Saya fokus dalam masalah pembebasan lahan karena itu salah satu masalah besar yang mempengaruhi pekerjaan kami di MRT," kata William dikutip dari Kontan.co.id.

Seiring waktu berjalan, masalah pembebasan lahan akhirnya terurai. Proyek MRT yang membentang sepanjang 16 kilometer dari Lebak Bulus hingga Bundaran Hotel Indonesia pun selesai dikerjakan.

Selebihnya mengenai MRT, bisa Anda simak melalui VIK MRT yang Mengubah Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com