Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Utara Kini Bisa Tukar Sampah dengan Emas

Kompas.com - 04/04/2019, 18:36 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jakarta Utara kini dapat menukar sampah anorganiknya dengan emas.

Hal tersebut dapat diwujudkan menyusul adanya Bank Sampah Wijaya Kusuma di RW 03 Kelurahan Kelapa Gading Timur yang dibangun Pemerintah Kota Jakarta Utara bersama PT Pegadaian Persero.

"Hanya sampah anorganik yang bisa diinvestasikan menjadi emas. Untuk sampah organik tetap dikelola bank sampah tersebut untuk dijadikan kompos," kata Pemimpin Wilayah IX Pegadaian, Ngadenan, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Melihat Suksesnya Bank Sampah di Purwodadi yang Dikelola Murid SMP

Menurut Ngadenan, syarat pendaftaran untuk mengikuti program itu cukup dengan membawa sampah anorganik seharga Rp 6.000. Sampah akan ditimbang di Bank Sampah Wijaya Kusuma.

"Pencetakan atau penukaran emas dapat dilakukan masyarakat jika jumlah nominal di rekeningnya sudah mencapai harga 5 gram emas," kata dia.

Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau menyebutkan, program itu dilakukan untuk mengajak masyarakat mengurangi produksi sampah setiap hari.

"Program ini ditujukan untuk kurangi sampah dari sumbernya yaitu sampah rumah tangga. Caranya bermacam-macam, seperti mengurangi penggunaan plastik, hingga memanfaatkan bank sampah untuk menukar sampahnya dengan emas," kata  Syamsuddin.

Syamsuddin menargetkan, keberadaan bank sampah di wilayahnya dapat mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang sebanyak 12,27 persen.

"Keberadaan bank sampah diharapkan dapat mengurangi 135 ton dari rata-rata 1.000-1.100 ton sampah per hari yang dihasilkan di Jakarta Utara," kata dia.

Baca juga: DKI Akan Kembangkan ATM hingga Aplikasi Bank Sampah

Pada 20 Februari lalu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan Jakarta memproduksi 7.400 ton sampah setiap hari. Dengan jumlah sebanyak itu, setiap hari 1.300 truk digunakan untuk mengantar sampah ke TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com