Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu DKI Turunkan 34.000 Alat Peraga Kampanye

Kompas.com - 08/04/2019, 15:32 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta mencatat, sebanyak  34.586 alat peraga kampanye (APK) diturunkan selama masa kampanye sejak 23 September 2018 hingga Senin (8/4/2019) ini.

Berdasarkan data yang diterima Kompas.com, Jakarta Timur tercatat sebagai wilayah dengan jumlah APK yang diturunkan terbanyak, yaitu 11.731 APK.

"Selain jumlah kecamatannya yang lebih banyak, faktanya titik lokasi yang tidak sesuai SK 175 KPU adanya di Jakarta Timur yang paling banyak," kata Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Puadi, Senin siang.

Baca juga: Petugas Turunkan 1.593 Alat Peraga Kampanye di Koja, Jakarta Utara

Setelah Jakarta Timur, di urutan kedua adalah Jakarta Selatan dengan 9.448 APK, disusul Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dengan jumlah masing-masing 7.975 dan 3.284 APK yang diturunkan.

Wilayah Kepulauan Seribu merupakan wilayah dengan jumlah APK yang diturunkan paling sedikit yaitu 128 APK. Di Jakarta Utara tercatat 2.020 APK diturunkan.

Jenis APK yang paling banyak diturunkan yaitu bendera dengan jumlah 19.522, disusul spanduk dengan jumlah 8.301.

APK jenis billboard yang diturunkan berjumlah 1.832 dan APK berbentuk baliho berjumlah 969 unit.

Sementara APK berjenis pamflet, stiker, umbul-umbul, dan jenis lainnya yang diturunkan berjumlah 3.962 unit.

"Segera akan kami lakukan pembersihan mengingat sudah satu minggu jelang Pemilu, segera dilakukan tanpa menunggu masa tenang," ujar Puadi.

APK-APK tersebut diturunkan karena melanggar SK KPU DKI Jakarta Nomor 175 tentang Aturan Lokasi Pemasangan APK.

Baca juga: 4.216 Alat Peraga Kampanye di Jakarta Selatan Diturunkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com