Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pelecehan Seksual Dalam Kereta, PT KAI Minta Maaf

Kompas.com - 25/04/2019, 15:56 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edy Kuswoyo menyampaikan permintaan maaf kepada salah satu penumpang wanita yang mengalami pelecehan seksual di kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019).

Edy berharap agar peristiwa pelecehan ini merupakan peristiwa terakhir yang terjadi di dalam kereta.

"Tentunya itu kami juga minta maaf ke korban mudah-mudahan itu kejadian yang terakhir kali dan tidak terjadi kepada penumpang yang lain," ujar Edy saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/4/2019).

Baca juga: KAI: Pelecehan Seksual yang Dialami Penumpang Wanita Diselesaikan secara Kekeluargaan

Edy menyebut, peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi pihaknya agar lebih meningkatkan keamanan maupun kinerja.

Para petugas, kata dia, akan diberi pembinaan mengenai penanganan terhadap korban yang mengalami atau melaporkan kasus pelecehan seksual di kereta.

"Intinya itu sebagai bahan evaluasi kami seterusnya, kami akan mengadakan pembinaan lebih lanjut. Bukan hanya kepada petugas tersebut, tetapi juga petugas yang lain," katanya. 

Baca juga: Viral, Penumpang Wanita Alami Pelecehan Seksual Saat Naik Kereta Jakarta-Surabaya

Sebelumnya, seorang penumpang wanita mengalami pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019).

Peristiwa tersebut diceritakan penumpang tersebut melalui akun Twitter pribadinya @xr**by. Kicauan tersebut viral di media sosial dan telah dibagikan lebih dari 17.000 kali.

Dalam twit, wanita tersebut menceritakan kronologi peristiwa pelecehan seksual tersebut.

Baca juga: Jadi Korban Pelecehan Seksual, Petarung Puteri Hajar Pelakunya

Saat itu, dirinya berada di kereta menuju Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Jawa Timur.

Ia duduk bersebelahan dengan pelaku pelecehan seksual tersebut. 

Saat korban tidur, pelaku tiba-tiba menarik tangan korban. Setelah itu, pelaku tak berhenti melakukan pelecehan seksual lainnya.

Baca juga: Lawan Pelecehan Rasial, Pemain Liga Inggris Boikot Media Sosial

Korban berusaha diam, mencoba menarik tangannya kembali, dan tidak melakukan perlawanan karena merasa ketakutan.

Korban memberanikan diri menemui kondektur kereta api untuk melaporkan tindakan pelecehan seksual tersebut.

Pihak KAI mempertemukan korban dan pelaku untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Baca juga: Jessica Iskandar Ceritakan Pernah Alami Pelecehan Seksual

Korban menceritakan, pelaku telah meminta maaf kepadanya lantaran korban mengancam akan melaporkan tindakan pelecehan tersebut kepada keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com