Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelecehan Seksual Penumpang KA Jakarta-Surabaya yang Berujung Bebasnya Pelaku

Kompas.com - 27/04/2019, 08:28 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tindakan pelecehen seksual kepada wanita kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang penumpang wanita berinisial BN yang naik kereta jurusan Stasiun Gambir, Jakarta-Stasiun Pasar Turi, Surabaya keberangkatan Senin (22/4/2019).

Penumpang tersebut menceritakan peristiwa pelecehan seksual yang menimpa dirinya melalui akun Twitter pribadinya @xr**by.

Twit tersebut viral di sosial media dan telah dibagikan lebih dari 20.000 kali.

Dalam twitnya, penumpang tersebut menceritakan kronologi peristiwa pelecehan seksual tersebut. Saat itu, dirinya berada dalam kereta menuju tujuan akhir Stasiun Pasar Turi, Surabaya. Ia duduk bersebelahan dengan seorang pria.

"Ladies, i need you to be aware if you meet this disgusting man. Yesterday in a train, he fu*king dared to secually assault me (Untuk para wanita, kalian harus berhati-hati apabila bertemu dengan orang yang meresahkan ini. Kemarin di kereta, Laki-laki itu berani melakukan pelecehan seksual kepadaku kemarin saat berada dalam kereta)," tulis akun twitter penumpang tersebut seperti dikutip Kompas.com, Kamis (25/4/2019).

Baca juga: Kesaksian Penumpang Korban Pelecehan Seksual di KA Jakarta-Surabaya

Sebelum melakukan tindakan pelecehan seksual, pelaku sempat mengajak korban berbincang-bincang.

Pelaku mengaku mengenal ayah korban. Tiba-tiba saat korban tidur, pelaku menarik tangan korban.

Setelah itu, pelaku tak berhenti melakukan pelecehan seksual kepadanya. Korban berusaha diam, mencoba menarik tangannya kembali, dan tidak melakukan perlawanan karena merasa ketakutan.

"Enggak teriak, saya enggak berani. Nangis saja di dalam selimut. Saya coba chat semua teman saya, pacar saya, tapi mereka tidak ada yang membalas" ujar BN.

Seorang penumpang wanita mengalami pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019). Peristiwa tersebut diceritakan penumpang tersebut melalui akun twitter pribadinya @xr**by. KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Seorang penumpang wanita mengalami pelecehan seksual dalam perjalanan kereta api jurusan Jakarta-Surabaya pada Senin (22/4/2019). Peristiwa tersebut diceritakan penumpang tersebut melalui akun twitter pribadinya @xr**by.

BN kemudian mengunggah twit dan salah satu temannya yang membaca twit itu langsung menelepon BN. Saat itu juga, BN mendapatkan keberanian untuk beranjak dari kursinya dan menghentikan tindakan pelecehan itu.

Namun, ketika ia melaporkan tindakan pelecehan tersebut kepada satpam di dalam kereta, satpam tersebut justru meminta BN untuk pindah tempat duduk. BN menolak dan ia meminta satpam agar menangkap pelaku pelecehan seksual itu.

Setelah kembali ke tempat duduknya, BN mendapati si pelaku tidak lagi berada di kursi di sebelahnya dan barang-barang milik pelaku pun tidak ada.

"Ternyata dia kabur bawa barang-barangnya, lalu kita cari sampai ke gerbong ujung. Tidak ada. Pas balik lagi ke kantin KA, pelaku balik lagi ke kursi itu," ujar BN.

Baca juga: Viral, Penumpang Wanita Alami Pelecehan Seksual Saat Naik Kereta Jakarta-Surabaya

Setelah pelaku tertangkap oleh petugas KA, mereka meyakinkan BN perihal penyelesaian kasus pelecehan seksual ini karena tidak ada bukti.

Pelaku meminta maaf setelah korban mengancam akan melaporkannya ke keluarga pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com