Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSU di TPS 018 Duren Sawit, Warga Tak Antusias Lagi

Kompas.com - 27/04/2019, 13:28 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 11 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta Timur melaksanakan pemungutan suara ulang (PSU), salah satunya TPS 018 yang berada di Jalan Delima 3, RT 010 RW 003, Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pantauan Kompas.com, tampak masyarakat satu per satu datang ke TPS untuk mencoblos.

Sementara itu, petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ini tampak kompak menggunakan kaus coklat.

Kemudian, para anggota kepolisian, anggota KPU Jakarta Timur dan Komisioner Bawaslu DkI Bagian Penindakan Pelanggaran turut hadir mengawasi PSU di TPS itu.

Baca juga: PSU Digelar di Sejumlah TPS Jabodetabek Ini

Hingga pukul 10.24 WIB, ada 146 dari 296 jumlah daftar pemilih tetap yang hadir mencoblos di TPS ini.

Salah satu yang mencoblos, Rianti (43), mengaku tak seantusias awal pertama saat mencoblos.

“Yah tidak seantusias awallah mbak, ini kan pengulangan, apalagi sudah kelihatan jumlah suaranya. Jadi tidak penasaran lagi,” ucap Rianti saat ditemui di TPS 018, Sabtu (27/4/2019).

Ia mengatakan, pemilu di TPS-nya tersebut diulang lantaran banyaknya mahasiswa yang indekos di kawasan itu dan tidak membawa A5, tetapi bisa mencoblos saat itu.

“Mungkin yang pertama kecolongan mbak makanya bisa sampai ada 30-an orang deh kalau tidak salah yang nyoblos tanpa A5,” ucap dia.

Sementara itu, Nana Ratnasi berharap pemungutan suara ulang ini bisa jadi evaluasi, khususnya bagi KPU untuk pemilu selanjutnya.

Baca juga: PSU Akan Dilakukan di TPS 65 Jatijajar Depok

Menurut dia, dengan diulangnya pemungutan suara ulang, banyak warga yang sudah tidak antusias lagi untuk mencoblos.

“Kan jadi ganggu aktivitas ya kalau diulang begini, apalagi Sabtu suami saya kerja kan tidak bisa nyoblos. Harapannya ke depan lebih baik lagilah,” ucap dia.

Komisioner Bawaslu DkI Bagian Penindakan Pelanggaran Puadi mengatakan, TPS 018 adalah salah satu TPS yang menjadi fokus pengawasannya.

Sebab, ada 30 mahasiswa yang tidak memiliki A5 saat pemilu pada 17 April 2019 kemarin memaksa untuk mencoblos.

Bawaslu mengawasi pencoblosan ini untuk mengantisipasi akan ada mahasiswa-mahasiswa lainnya yang digiring untuk memaksa nyoblos di TPS ini

“Ini seperti kita sedang antipasi karena khawatir mahasiswa memaksakan aksi mencoblos lagi. Apalagi dikhawatirkan akan menggiring mahasiswa lainnya karena ini TPS yang unik memang dibanding yang lainnya,” ucap dia.

Puadi juga mengatakan, saat ini ada tujuh KPPS baru yang bertugas lantaran KPPS lama sudah dipecat.

“Karena pada saat pemilu kemaren mahasiswa memaksa, nah KPPS di sini waktu itu memberi ruang gerak sehingga mereka bisa mencoblos sehingga semua petugas KPPS itu sudah dihentikan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com