Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga "Shock" Melihat Mobil Dibakar, Molotov Dilempar, dan Pagar Digedor-gedor

Kompas.com - 22/05/2019, 09:36 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu warga bernama Dharma mengaku mobil Sigra 2017 miliknya menjadi satu dari belasan mobil yang terbakar akibat kerusuhan di Jalan KS Tubun, Jakarta Barat, pada Rabu (22/05/2019) dini hari.

Sekitar pukul 02.00, dia bersama para warga lain mendengar ada teriakan-teriakan dari sejumlah orang. Dia melihat bahwa sudah ada pembakaran ban di depan markas FPI.

"Saya curiga mobil saya kena. Ternyata benar, pas keluar, mobil sudah kebakar," katanya saat ditemui di sekitar Jalan KS Tubun.

Dia mengaku terkejut dan sempat melihat massa melempari bom molotov yang menyebabkan belasan mobil terbakar.

Baca juga: VIDEO Kondisi Terkini di Depan Asrama Brimob KS Tubun

Setelah itu, Dharma warga yang tinggal di Asrama Haji langsung masuk untuk mengamankan diri.

Situasi Asrama Brimob berangsur kondusif, petugas mulai bersihkan puing di sepanjang Jalan KS Tubun pada Rabu (22/05/2019).KOMPAS.com/Verryana Novita Ningrum Situasi Asrama Brimob berangsur kondusif, petugas mulai bersihkan puing di sepanjang Jalan KS Tubun pada Rabu (22/05/2019).
Tidak sampai di situ, massa yang tidak puas menggedor-gedor pagar meminta warga untuk keluar.

"Warga ditantangin keluar. Kami enggak mau, tetap di dalam mengamankan diri," kata laki-laki berusia 40 tahun itu.

Warga lain, Eko, juga mengatakan bahwa warga diteriaki dan diminta untuk keluar. Sepanjang Jalan KS Tubun sudah penuh massa, katanya.

Baca juga: Asrama Brimob Dirusak Massa, Polisi dan TNI Patroli Jamin Keamanan Warga

"Ratusan ada kali, ya. Kami dipaksa keluar, diteriaki macam-macam," katanya.

Suasana memanas hingga pukul 04.00. Namun, beberapa massa ditarik mundur oleh kepolisian.

Beberapa kali, bom molotov dan batu terus dilemparkan massa hingga pukul 07.00.

Sejumlah mobil terbakar akibat demo rusuh di Komplek Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Sejumlah mobil terbakar akibat demo rusuh di Komplek Asrama Brimob, Petamburan, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Situasi berangsur kondusif setelah polisi menyiramkan gas air mata ke arah massa.

Kerusuhan di Jalan KS Tubun berawal dari aksi penyampaian pendapat berbagai elemen masyarakat di depan gedung Bawaslu pada Selasa (21/5/2019). Massa seharusnya sudah bubar sejak pukul 18.00.

Baca juga: Massa Rusak Asrama Brimob KS Tubun, Kendaraan Parkir Dibakar

Setelah negosiasi, massa boleh melakukan shalat maghrib dan tarawih di depan gedung Bawaslu. Massa telah sepakat untuk bubar pada pukul 21.00.

Namun, sekitar pukul 23.00 massa terlihat memaksa masuk ke gedung Bawaslu. Situasi memanas dan ternyata di Jalan KS Tubun sejumlah orang melakukan aksi perusakan.

Baca juga: Kondisi Terkini Asrama Brimob, Massa Lempar Molotov, Polisi Berupaya Negosiasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com