Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Serbuan Pembeli Uniqlo x KAWS di Senayan City, Antre Sejak Pagi hingga Menangis Tak Kebagian

Kompas.com - 07/06/2019, 14:38 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

Calon pembeli terus berdatangan setelah gerai Uniqlo dibuka pukul 10.00 WIB. Ekor antrean pun semakin jauh ke belakang. Melihat hal ini, pihak Uniqlo menetapkan batas waktu belanja agar melubernya massa tak berubah chaos.

"Kemarin jadinya store manager kita buat peraturan, mereka masuknya sepuluh-sepuluh setiap lima menit. Mereka setelah lima menit langsung kita arahkan transaksi di kasir," Meli berkisah. "Itu saja sudah lima menit mereka masih saja cari-cari terus."

Siasat ini mengundang protes dari pelanggan Uniqlo yang hendak mencari item lain, tetapi harus ikut antre.

"Khawatirnya mau kita masukin tau-tau jadi curang ambilnya malah KAWS," kata Meli.

Selain lama waktu belanja, pembeli pun dibatasi hanya boleh mengambil satu kaus untuk motif yang sama. Meli beralasan, siasat ini bertujuan agar memuaskan semua calon pembeli yang sudah rela mengantre.

"Biar semua kebagian. Menghindari jastip (jasa titip) gitu juga. Itu juga susah dibilangin, ada yang coba nego, 'Boleh dua ya? Boleh tiga ya?'" jelasnya.

Baca juga: Dalam Hitungan Menit, Adidas Yeezy 350 V2 Black di GI Ludes Terjual

Kekecewaan mereka yang tak kebagian

Menurut Meli, separuh dari 500 item kaos Uniqlo x KAWS yang rilis di Senayan City pada Kamis itu langsung berpindah tangan dalam tempo 30 menit. Pukul 10.30 WIB, item-item bestseller tak bersisa di dalam gerai Uniqlo.

Meli pun kebagian tugas menginformasikan pada pembeli yang masih mengantre ihwal stok-stok yang sudah habis maupun masih tersedia.

"Jam 10.30 yang stok putih-putih dan belang itu kan yang bestseller-nya, sudah enggak ada. Jam 11.00 itu sudah tinggal garis-garis. Banyak yang enggak kebagian," kata Meli.

"Sampai saya foto, saya kasih tahu, mereka tetap penasaran dan tetap mau masuk. Ada yang kecewa, bilangnya, 'Jangan dikasih tahu, kita malah panas!'. Padahal saya menghindari kalau customer masuk jadi kecewa. Tiap 5 menit sekali harus saya kasih tahu, bahkan setiap detik kalau sudah habis harus saya kasih tahu. Kan kasihan, antrean sudah panjang banget," ia berkisah.

Ketika antrean semakin susut, sistem nomor antrean akhirnya tak lagi dipakai. Semua calon pembeli dipersilakan masuk. Namun, kaus yang diburu tinggal sedikit.

Merasa tak rela, sejumlah calon pembeli bahkan bernegosiasi dengan pembeli yang sudah merampungkan transaksi.

"Akhirnya mereka yang belanja banyak pada nego-nego sama yang baru masuk. Yang baru masuk nanyain, 'Boleh enggak buat saya?' gitu. Jadi, antar-customer malah saling transaksi lagi. Sebegitu saking cintanya mungkin," ujar Meli.

Lima ratus item Uniqlo x KAWS pun ludes sebelum pukul 11.30. Beberapa calon pembeli yang belum kebagian tetap penasaran. Mereka mengira pihak gerai masih menimbun stok untuk dirilis lain waktu.

Baca juga: Alasan Para Pemuda Rela Antre Panjang Beli Adidas Yeezy 350 V2 Black

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com