Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta di Balik Viral Video Bocah Hampir Terjepit di Atap Bus Transjabodetabek

Kompas.com - 11/06/2019, 11:51 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Video sekumpulan remaja naik atap bus Transjabodetabek jurusan Tanah Abang-Bekasi viral di media sosial sejak pekan lalu.

Anak-anak itu nekat naik ke atas bus yang mereka bajak saat malam takbiran pada Selasa (4/6/2019).

Namun, saat bus melintas di terowongan Tanah Abang, mereka yang berada di atap bus tampak terjepit langit-langit underpass. Mereka pun bergegas turun dari atap bus.

Berikut fakta-fakta di balik viralnya video tersebut.

1. Bus Dibajak untuk Takbiran Keliling Jakarta

Manager Operasional Mayasari Bakti, Daryono menceritakan, awalnya sopir bus bernama Oki tengah melintas di Tanah Abang pada Selasa malam.

Namun, bus yang tengah berada di Tanah Abang itu tiba-tiba dibajak sekumpulan remaja yang ingin takbiran keliling Jakarta.

Saat masuk ke dalam bus, ada sejumlah remaja yang tidak masuk ke dalam bus malah naik ke atap.

Baca juga: Cerita di Balik Viral Remaja Terjepit di Atap Bus Transjabodetabek

Menurut Daryono, saat itu Oki sudah melarang anak-anak itu agar tidak naik ke atap. Namun, larangan sopir bus tak dihiraukan mereka.

“Anak-anak remaja ini padahal sudah dilarang sama pengemudi, tapi tetap saja tidak didengar,” ujarnya.

2. Tidak Ada Anak yang Terjepit

Akhirnya, bus terpaksa tetap dibawa melaju meski membawa sekumpulan bocah itu.

Namun, saat melintas di terowongan Tanah Abang yang tidak terlalu tinggi, anak-anak itu terjebak di atap bus. Bus berhenti, dan sekelompok remaja tersebut akhirnya mau turun dari atap.

Baca juga: Kasus Bocah Hampir Terjepit di Atap Bus Transjabodetabek, Tidak Ada Korban Luka

Manager Operasional Mayasari Bakti, Daryono memastikan tidak ada anak-anak yang terjepit di atap saat itu karena mereka langsung turun.

“Tidak ada yang terjepit, semua berhasil turun dari atap bus dengan selamat,” ucap Daryono.

Mereka memang berisiko terjepit dan hal lain yang dapat membahayakan jika tetap berada di atap bus.


3. Atap Bus Rusak, Sopir Diberik Sanksi Denda Rp 1,2 Juta

Meski tak ada korban jiwa, sekumpulan remaja tersebut menyebabkan atap bus ambles karena diduduki

“Kapasitas bus 40 orang yang datang 50 orang. Sehingga sisanya di atap bus sehingga menyebabkan bus rusak,” ujar Manager Operasional Mayasari Bakti, Daryono.

Baca juga: Bocah Hampir Terjepit di Atap Bus Transjabodetabek, Sopir Didenda Rp 1,2 Juta

Amblesnya atap bus itu menyebabkan Oki, supir bus ini harus bertanggung jawab untuk membayar denda kerusakan bus itu senilai Rp 1,2 juta kepada Mayasari Bakti selaku operator bus.

“Karena kerusakan bus tersebut, pengemudi mendapat sanksi adminstrasi sesuai estimasi kerusakan sekitar Rp 1,2 juta,” ujar Daryono.

 

Donasi buat Oki, supir bus Transjabodetabek yang Bawa Sekumpulan Remaja di Atap pada Selasa (11/6/2019).Dokumen Kitabisa.com Donasi buat Oki, supir bus Transjabodetabek yang Bawa Sekumpulan Remaja di Atap pada Selasa (11/6/2019).

4. Sopir Bus Dapat Donasi Rp 13 Juta

Sanksi denda sebesar Rp 1,2 juta yang dibebankan Mayasari Bakti kepada Oki membuat sejumlah masyarakat prihatin.

Salah satu warga bernama Diana kemudian membantu dengan membuka donasi melalui kitabisa.com.

Tercatat pada Selasa (11/6/2019) hingga pukul 07.05 WIB sudah ada 351 donatur dengan total Rp 13.418.713 untuk disumbangkan ke Oki.

Baca juga: Sopir Transjabodetabek yang Didenda karena Angkut Bocah di Atap Bus Dapat Donasi Rp 10 Juta

Saat dihubungi Kompas.com, Diana mengaku terpikir untuk membuka donasi ini lantaran kesal mengetahui sopir yang menurutnya tak bersalah itu harus diberi sanksi denda.

“Sebenarnya alasan saya simpel ya, saya kesal saja kenapa harus pengemudi itu yang bayar denda. Padahal jelas-jelas yang salah itu segerombolan anak-anak muda yang memaksa naik ke atap bus,” ucap Diana kepada Kompas.com, Sabtu.

Ia juga mengatakan, tak seharusnya Mayasari Bakti memberi sanksi kepada pengemudi seperti itu.

“Saya juga tidak mengerti sebenarnya bagaimana SOP (Standar Operasional Prosedur) dari Mayasari Bakti ke pengemudinya yang jelas itu kasihan si pengemudi sih,” ujarnya.

Diana khawatir sopir tersebut tidak bisa merayakan lebaran bersama keluarganya dengan gembira karena harus mengeluarkan uang jutaan rupiah.

“Iya takutnya uangnya habis, dia malah jadi tidak bisa lebaran dengan plong gitu karena uangnya habis buat ganti denda,” ucapnya.

Namun, ia bersyukur dengan donasi itu ia dapat menolong Oki dengan banyaknya antusias masyarakat yang ikut menyumbangkan uangnya.

“Saya tidak menyangka bantuan itu terkumpul dengan cepat. Banyak netizen yang bantu malah bantuannya beragam jumlahnya. Ini malah lebih dari yang ditargetkan,” ucapnya.

Diana mengatakan, ia akan memberikan seluruhnya hasil donasi itu kepada Oki.

“Tidak lama lagi saya akan minta dipertemukan oleh Mayasari dan Kitabisa.com untuk memberikan bantuan donasi itu kepada Oki,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com