Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Pangan Murah dan Harapan Warga Rusun

Kompas.com - 19/06/2019, 06:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rusunawa Tipar Cakung, Jakarta Timur, antusias saat mengikut program pangan murah yang rutin digelar Pemprov DKI Jakarta saban bulan. Pada bulan ini program itu dihelat Selasa (18/6/2019) kemarin.

Warga telah mengantre untuk membayar paket pangan murah sejak pukul 08.00 WIB. Beberapa dari mereka yang membeli pangan murah tampak menenteng banyak kantong plastik dan kardus sekaligus, yang berisi beras 5 kg, ikan kembung 1 kg, telur ayam 15 butir, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, dan susu kotak satu karton.

Jika tanpa susu, paket pangan murah itu ditebus seharga Rp 96.000. Susu hanya bisa ditebus menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus seharga Rp 30.000 per karton.

Ada dua mobil boks dan satu mobil bak yang terparkir di area rusun. Mobil-mobil itu berisi pangan-pangan murah yang dapat ditukarkan warga dengan bukti pembayaran.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Program Pangan Murah Digelar di Rusun dan RPTRA

"Ini nitip, ada tetangga bilang sekalian," kata Sudarmini (53) saat petugas menanyakan banyaknya jumlah daging yang akan diambil.

Salah seorang petugas dari PD Dharma Jaya yang bertanggung jawab menukarkan daging dengan kupon pembayaran mengatakan, Rusunawa Tipar Cakung selalu ramai saat ada program pangan murah.

"Di sini langganan (ramai) memang. Ramai terus, jam 12-an kadang sudah habis. Padahal di rusun lain sampai jam 14.00 biasanya," kata petugas yang enggan disebut namanya itu.

Berharap jadi program khusus penghuni rusun

Petugas PD Dharma Jaya itu mengemukakan, pihaknya sering mendapati warga rusun kecewa karena kehabisan stok pangan murah. Soalnya, terdapat sejumlah warga nonrusun yang ikut membeli pangan murah itu.

"Jadi kalau dicampur sama orang luar, kadang ribut juga penghuninya karena merasa enggak kebagian. Kalau kata saya mah mendingan dikhususin saja, jadi masing-masing ada jatahnya," kata dia.

Sejumlah warga di beberapa rumah susun (rusun) milik Pemprov DKI Jakarta pun berharap pemerintah menggelar program pangan murah khusus untuk penghuni. Aspirasi ini, menurut warga, menghindari antrean panjang dan tidak cukupnya ketersediaan pangan murah.

"Biasanya kami... ngantre panjang karena kami nyampur sama warga dari luar (rusun). Biasanya itu kalau pengambilannya di RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak) kayak begitu," ujar Agustin (60), penghuni Rusunawa Tipar Cakung, kemarin.

"Harapannya dikhususkan saja buat warga rusun, enggak usah dicampur orang luar, di sini kan kami sudah banyak," kata dia.

Senada dengan Agustin, Bram (30) juga menyatakan, pengambilan pangan murah relatif nyaman apabila dikhususkan bagi penghuni rusun 10 tower di tempatnya. Hal ini juga diharapkan berlaku bagi rusun-rusun lain.

"Enak begini, cuma kalau pas digabung itu kusut. Coba di sini nanti tanggal 21, kan ada lagi di RPTRA, itu kedatangan orang luar. Warganya kan lebih susah diarahin. Antrenya bisa lebih pagi lagi waktu matahari belum keluar, itu dapatnya jam 10-an. Enakan gini aja dikhususin," kata Bram.

Namun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Darjamuni menyebutkan, aspirasi tersebut belum bisa dipenuhi, sebab rusun hanya menjadi titik distribusi pangan murah, bukan eksklusif bagi penghuni saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com