Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2019, 17:18 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendengar kata "hutan", tentu bayangan yang melintas di kepala tak jauh dari suasana rindang dan sejuk.

Jika mengacu pada hal tersebut, Hutan Kota GBK yang terletak di dalam Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan rasanya kurang tepat disebut hutan.

Sebab, area seluas kurang lebih 45.000 meter persegi ini jauh dari kesan rindang dan sejuk.

Walaupun tampak asri dari kejauhan, Hutan Kota GBK belum banyak ditanami pohon-pohon besar sehingga panas matahari terasa menyengat jika berkunjung ke sana pada siang hari.

Baca juga: Presiden Jokowi Resmikan Pembangunan Distrik Halal di Kawasan GBK

Martin (21), salah seorang, sekaligus satu-satunya pengunjung yang ditemui Kompas.com di Hutan Kota GBK pada Rabu (19/6/2019) petang, mengaku kecewa akan keadaan tersebut.

Bujuk rayu foto Hutan Kota GBK di media sosial membawanya ke tempat ini dengan harapan bisa bersantai hingga malam mendarat.

"Kecewa, sih, di Instagram bagus banget kayak unik begitu, ada kayak rumah kecilnya terus bagus begitu hijau. Kirain kayak di taman-taman kayak Suropati atau Menteng, enggak tahunya cuma begini doang dan panas banget," kata Martin.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, area yang dibangun dalam rangka revitalisasi Gelora Bung Karno jelang Asian Games 2018 ini memang kurang cocok jadi tempat menghabiskan waktu.

Pohon-pohon tampak baru ditanam, beberapa areanya juga ditumbuhi rumput yang agak tinggi.

Kursi untuk bersantai pun sedikit. Hanya ada belasan buah kursi disebar di "bukit" sisi ujung. Di tempat tersebut, nyamuk Aedes aegypti kerap hinggap di kulit pengunjung.

Selain duduk di sana, pengunjung hanya dapat berkeliling di sekujur area yang tidak begitu luas ini atau berfoto di sebuah bangunan bergaya unik nan "instagrammable".

Baca juga: Plataran Indonesia Akan Hadirkan Restoran di Hutan Kota GBK

Bangunan itu cukup luas dan beratap rumbia, dengan kolam bertingkat berisi ikan-ikan koi serta berlatarkan gedung pencakar langit SCBD.

Namun, air kolam tampak keruh dan tidak ada air terjun yang mengalir seperti foto-foto di media sosial.

Peta lokasi yang terpasang menyebut bangunan itu sebagai "Coffee Tea House" sekaligus ampiteater.

Namun, tak ada tanda-tanda aktivitas di bangunan tersebut. Martin pun terkecoh informasi seputar "Coffee Tea House" ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Penyebab Bocornya Pipa PDAM di Bekasi yang Bikin Suplai Air Warga Terganggu

Penyebab Bocornya Pipa PDAM di Bekasi yang Bikin Suplai Air Warga Terganggu

Megapolitan
Penyebab Kebakaran SMAN 6 Jaksel Diduga akibat Korsleting

Penyebab Kebakaran SMAN 6 Jaksel Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Ada Kebakaran di SMAN 6 Jaksel, Satpam Tewas Diduga Keracunan Asap APAR

Ada Kebakaran di SMAN 6 Jaksel, Satpam Tewas Diduga Keracunan Asap APAR

Megapolitan
Bacok Pasutri di Warakas Jakut, Anggota Geng 'North Side Warrior' Ditangkap Polisi

Bacok Pasutri di Warakas Jakut, Anggota Geng "North Side Warrior" Ditangkap Polisi

Megapolitan
SMAN 6 Jaksel Kebakaran, Para Siswa Berhamburan ke Lapangan

SMAN 6 Jaksel Kebakaran, Para Siswa Berhamburan ke Lapangan

Megapolitan
Pemprov DKI Lanjutkan Program Penanganan Banjir hingga Polusi dalam APBD Perubahan 2023

Pemprov DKI Lanjutkan Program Penanganan Banjir hingga Polusi dalam APBD Perubahan 2023

Megapolitan
Terkendala Anggaran, Pemkab Bekasi Kurangi Bantuan Air untuk Warga Terdampak Krisis

Terkendala Anggaran, Pemkab Bekasi Kurangi Bantuan Air untuk Warga Terdampak Krisis

Megapolitan
Keluh Pedagang Pasar Tanah Abang soal Sepinya Pembeli: Hanya Jual 3 Baju dalam Sepekan meski Sudah Berusaha Keras

Keluh Pedagang Pasar Tanah Abang soal Sepinya Pembeli: Hanya Jual 3 Baju dalam Sepekan meski Sudah Berusaha Keras

Megapolitan
Mobil Dibawa Kabur Sopir Pribadi, Presenter Caren Delano Lapor Polisi

Mobil Dibawa Kabur Sopir Pribadi, Presenter Caren Delano Lapor Polisi

Megapolitan
Merasa Jakarta Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya...

Merasa Jakarta Lebih Panas? Ternyata Ini Penyebabnya...

Megapolitan
Curhat Pedagang Tanah Abang, Tetap Tak Laku meski Jualan sampai Teriak-teriak dan Kalah Saing

Curhat Pedagang Tanah Abang, Tetap Tak Laku meski Jualan sampai Teriak-teriak dan Kalah Saing

Megapolitan
Gara-gara Nonton Video Porno, Pemuda Perkosa Remaja 13 Tahun di Tambora

Gara-gara Nonton Video Porno, Pemuda Perkosa Remaja 13 Tahun di Tambora

Megapolitan
Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Tanjung Duren, Pelaku Rencanakan Penusukan tapi Pilih Korban Acak

Tanda Tanya Pembunuhan Wanita di Tanjung Duren, Pelaku Rencanakan Penusukan tapi Pilih Korban Acak

Megapolitan
Ragam Curhat Pedagang Tanah Abang: Dari Momok Barang Impor hingga Malu Terima Gaji

Ragam Curhat Pedagang Tanah Abang: Dari Momok Barang Impor hingga Malu Terima Gaji

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Tidak Sehat, Warga Diimbau Pakai Masker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com