Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Kunjung Beroperasi Komersial, Ini Perkembangan Terbaru LRT Jakarta

Kompas.com - 22/06/2019, 07:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Light Rail Transit (LRT) Jakarta dari Kelapa Gading hingga Velodrome sepanjang 5,8 km tak kunjung beroperasi secara komersial. Kendati tarif sudah ditetapkan sebesar Rp 5.000 dan telah menggelar uji publik sebanyak tiga kali, tanggal beroperasi secara komersial LRT Jakarta masih tanda tanya.

Kompas.com merangkum sejumlah perkembangan terbaru terkait proyek itu, terutama setelah PT LRT Jakarta menjalankan uji publik sejak Selasa (11/6/2019) lalu.

1. Hampir 77 ribu orang ikuti uji publik

PT LRT Jakarta mencatat sebanyak 76.825 penumpang terangkut selama masa uji publik LRT Jakarta sejak 11 - 20 Juni ini. GM Operasi dan Pelayanan PT LRT Jakarta Aditya Kesuma Negara menyatakan, antusiasme warga untuk menggunakan LRT cukup tinggi selama masa uji publik.

"Selasa yang awal, 11 Juni (jumlah penumpangnya) di 3.600. Selasa minggu depannya sudah di angka hampir sembilan ribu. Jadi artinya dalam satu minggu di hari yang sama trennya cukup tinggi," kata Adit dalam konferensi pers di Stasiun Velodrome, Jumat (21/6/2019).

Baca juga: LRT Jakarta Dituding Proyek Gagal, Apa Kata Pelaksana Proyek?

Adit mengemukakan, jumlah penumpang LRT Jakarta terbanyak jatuh pada 16 Juni yang berada di angka 12.976 penumpang.

"Itu puncaknya di 16 Juni, hari Minggu itu, sampai 12.976 (penumpang), hampir 13.000 dan di weekend pertama, Sabtu-Minggu, 11.000 dan 13.000," kata Adit.

Adapun rata-rata jumlah penumpang LRT Jakarta sekitar 9.000 penumpang. Angka tersebut masih di bawah target jumlah penumpang LRT Jakarta yaitu 14.225 penumpang per hari.

2. Masa uji publik diperpanjang

PT LRT Jakarta memperpanjang masa uji publik LRT Jakarta yang mestinya berakhir pada Jumat kemarin.

Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, warga yang ingin mengikuti uji publik tak perlu lagi melakukan registrasi untuk ikut uji publik itu mulai hari ini.

"Kalau tadinya butuh registrasi online, mulai besok LRT Jakarta dapat digunakan oleh masyarakat umum tanpa registrasi. Jadi cukup membawa teman, keluarga ke stasiun dan akan dilayani," kata Allan kemarin.

Allan menjelaskan, masa uji publik akan diperpanjang hingga batas waktu yang belum ditentukan. Ia mengatakan, perpanjangan masa uji publik itu merupakan salah satu persiapan sebelum operasi komersial LRT.

"Semua berproses, kan ini juga asesmen yang kami lakukan terus-menerus ya untuk memastikan feedback dari masyarakat kami tampung dan kami perbaiki segera," ujar Allan.

3. Penumpang LRT didominasi Warga yang wisata atau coba-coba

Allan mengatakan, para penumpang LRT selama masa uji publik umumnya warga yang ingin berwisata atau sekadar penasaran menjajal moda transportsi teranyar di Ibu Kota tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com