Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ultah DKI Jakarta, DPRD Dorong Pembangunan MRT Fase 2 dan Stadion BMW

Kompas.com - 22/06/2019, 15:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk segera memulai pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) fase 2 dan Jakarta International Stadium di Taman BMW.

Edi mengatakan, pembangunan dua fasilitas publik itu merupakan pekerjaan rumah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Hari Ulang Tahun ke-492 Jakarta yang jatuh pada Sabtu (22/6/2019) hari ini.

Baca juga: Depo MRT Jakarta Fase 2 Akan Dibangun di Ancol Barat

"Ini kan ada fase 2 MRT, harus cepat (dibangun) karena ini ternyata setelah fase 1 dibuka masyarakat sangat senang sekali gitu lho," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Sabtu siang.

Prasetio meyakini, MRT fase 2 akan mengurai masalah kemacetan di Jakarta yang mulai teratasi dengan adanya MRT fase 1.

Selanjutnya, Prasetio berharap stadion di Taman BMW segera dibangun supaya Jakarta dapat memiliki stadion berkelas internasional pertamanya.

Baca juga: Ultah Jakarta, MRT Tidak Tambah Jumlah Kereta

"Karena kita enggak punya stadion internasioal, harus cepat dieksekusi dan tindak lanjuti, dibangun gitu. Supaya jangan Jakarta hanya ada isinya otaknya politik aja," ujar Prasetio.

Di balik pekerjaan rumah itu, Prasetio menilai pembanggunan yang ada di Jakarta saat ini sudah lebih baik dari sebelumnya. Ia juga menilai hubungan antara legislatif dan eksekutif juga makin baik.

"Komunikasi antara legislatif dgn eksekutif sekarang berjalan dengan baik. Mudah-mudahan ke depan lagi setelah HUT DKI ini makin membaik," kata Prasetio.

Kompas TV MRT Jakarta merupakan singkatan dari moda raya terpadu. Namun lantaran Indonesia baru memiliki moda transportasi ini dibandingkan negara lain maka banyak orang Indonesia yang melafalkan MRT dengan istilah asing. Hal ini karena sebagian masyarakat Indonesia pernah menggunakan MRT di negara lain maka tak heran bila masih banyak yang melafalkan dengan MRT yang disingkat dari kata <em>mass rapid transit</em>. Indonesia telah meresmikan transportasi ini dengan nama Moda Raya Terpadu maka mulai sekarang yuk gunakan bahasa kita sendiri dengan menyebutnya dengan lafal Em-Er-Te bukan Em-Ar-Ti. Kini kosakata Bahasa Indonesia kita pun telah bertambah. Untuk menjaga lestarinya Bahasa Indonesia mari kita gunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. #MRTJakarta #BahasaIndonesia #SelasaBahasa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com