Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Fungsional Tol Cijago Seksi II Dinilai Kurangi Kemacetan di Jalan Margonda Depok

Kompas.com - 26/06/2019, 06:53 WIB
Cynthia Lova,
Dian Maharani

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com- Staf Divisi Teknik Proyek Tol Cijago, Imam Desetyansa menilai dioperasikannya Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi II Raya Bogor-Kukusan dapat mengurangi kemacetan di Depok, terutama Jalan Margonda dan Jalan Raya Bogor.

Hal tersebut diungkapkan setelah pihaknya melakukan evaluasi pengoperasian fungsional Tol Cijago Seksi II selama 14 hari sejak Senin (3/6/2019) hingga Senin (17/6/2019) lalu.

Pasalnya, sebelum dioperasikannya Tol Cijago Seksi II, masyarakat kerap keluar dari Tol Cijago gerbang Cisalak 2. Banyaknya kendaraan yang keluar dari gerbang Cisalak 2 menyebabkan penumpukan kendaraan kerap terjadi di wilayah tersebut.

Baca juga: Operasi Fungsional Tol Cijago Seksi 2 Diperpanjang hingga 17 Juni

“Kemudian waktu kemarin dua minggu Tol Cijago Seksi II dibuka, itu dibuktikan memang tidak terjadi penumpukan baik di Jalan Raya Bogor maupun Jalan Margonda. Lancarlah karena kita menempatkan petugas di tiap pintu keluar tol,” ujar Imam saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/6/2019).

Saat uji coba, Imam mengatakan, jumlah kendaraan yang melintas di Tol Cijago Seksi II meningkat terutama pada hari libur, Sabtu dan Minggu.

“Sekarang rata rata normalnya kendaraan yang masuk ke Tol Cijago sampai 39.000 hingga 40.000 perhari. Pas Tol Seksi II dibuka kendaraan bisa sampai 50.000,” tambahnya.

Banyaknya kendaraan yang melintas lewat jalan tol Cijago membuat jalanan Margonda tampak lenggang.

“Di Margonda biasanya puncaknya Jumat sore kalau pulang kerja udah macet karena banyak yang keluar kota. Pas kemaren seksi II beroperasi tidak begitu padat antrean yang keluar dari Margonda, hanya nunggu setengah jam kemudian kembali lancar lagi,” ucapnya.

Baca juga: Preman Bertahun-tahun Intimidasi Pekerja Jalan Tol Cijago

Imam mengatakan, pihaknya tengah lakukan perbaikan sejumlah fasilitas demi lulus dalam uji layak operasi oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Jasa Marga.

“Masih ada beberapa perbaikan yang musti dilakukan, seperti marka, guard rail atau pembatas jalan, rambu-rambu, dan kerataan tanah yang musti kami perbaiki untuk lolos uji kelayakan,” ucapnya.

Ia berharap pekan ini pihaknya dapat menyelesaikan seluruh perbaikan fasilitas Tol Cijago itu.

“Target besok atau Kamis selesai, lalu kami panggil tim uji layak operasi. Lalu mudah-mudahan dapat disetujui bisa beroperasi,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com