Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Bina Kependudukan, Tukang Siomay Ini 26 Tahun Tinggal di Jakarta Tanpa KTP DKI

Kompas.com - 26/06/2019, 22:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggelar operasi bina kependudukan di RW 005 Penggilingan, Cakung, Rabu (26/6/2019) malam. 

Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar membagikan beberapa Surat Keterangan Domisili Sementara (SKDS) bagi para warga.

Salah satu warga yang mendapat SKDS adalah seorang pedagang siomay asal Majalengka yang sudah tinggal sejak 1993 di Jakarta tanpa identitas.

Baca juga: Operasi Bina Kependudukan di Jakarta Pusat Digelar Rabu Esok

"Saya sudah dari 1993 tinggal di sini, saya hanya ada KTP dari kampung saya di Majalengka, kerjaan saya jual siomay," kata pria itu.

Anwar kemudian memberikan SKDS kepada pria itu sambil menjelaskan fungsinya sebagai pengganti sementara kartu identitas yang telah dimilki sebelumnya.

"Silakan bapak mempergunakan ini, kalau ada apa-apa tinggal tunjukin (SKDS), aman," ujar Anwar seraya menyerahkan SKDS yang berbentuk seperti KTP.

Baca juga: Banyak Indekos, RW 001 Cipulir Jadi Sasaran Operasi Bina Kependudukan

Anwar menjelaskan operasi bina kependudukan digelar untuk mendata para pendatang yang tiba di Jakarta untuk mengadu nasib pasca Lebaran.

Para pendatang diimbau mengurus pembuatan SKDS ke pengurus RT setempat supaya bisa menikmati layanan yang diberikan Pemprov DKI.

"Pengalaman kita, orang itu enggak punya identitas, sakit, enggak bisa dibantu pelayanannya. Untuk itu, kami hari ini berikan surat keterangan domisili sementara bagi yang tidak memiliki KTP Jakarta," ujar Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com