Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPDB Online di Bekasi, Orangtua Tetap Datang ke Sekolah karena Merasa Tak Yakin

Kompas.com - 01/07/2019, 13:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua murid tetap berdatangan ke sekolah pada hari pertama pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di Bekasi, Senin (1/7/2019). Padahal, pendaftaran dapat dilakukan secara online lewat situs https://bekasi.siap-ppdb.com.

Di SMPN 1 Kota Bekasi, misalnya, sejumlah orangtua murid datang untuk memastikan pendaftaran online berjalan lancar.

"Waktu itu kan sudah verifikasi pas tahap prapendaftaran, terus hari ini diaktivasikan nomor akun kita di PPDB itu. Kemarin kan belum teraktivasi," ujar Fahmi (50), Senin (1/7/2019) pagi.

Fahmi mengatakan, ia merasa lebih mudah apabila pendaftaran anaknya dituntun langsung oleh petugas di sekolah ketimbang melalui online.

Baca juga: Pendaftaran PPDB SMP di Pangkal Pinang Dilakukan Manual, Antrean Membludak

"Ke sini jam 08.00 tadi. Ambil nomor urut, dipanggil, nyerahin token. Kita tinggal diarahin untuk daftar," imbuhnya.

Hal yang sama dilakukan oleh Mei Asri (48) yang datang mendaftarkan putranya di sekolah yang dianggap favorit di Kota Bekasi ini. Mei datang membawa secarik formulir akun PPDB online yang telah ia cetak sendiri. Ia tak begitu yakin dengan sistem pendaftaran via online.

"Katanya kan daftar ke sini biar ngisi formulir. Biar nanti langsung nungguin hasilnya apa, kalau gimana-gimana langsung ke sekolah alternatif kedua," ujar Mei.

Baca juga: Ini Alasan Sebenarnya Pengumuman Hasil PPDB SMA dan SMK Banten Ditunda

Sementara itu, Darma (37) datang dengan alasan berbeda. Dia telah melakukan pendaftaran melalui internet, namun tetap hadir ke sekolah untuk memastikan posisi anaknya di antara siswa-siswa lain yang mendaftar lewat jalur zonasi. Ia belum mengetahui bahwa pemantauan posisi siswa berdasarkan jarak dari sekolah bisa dilakukan pula melalui situs tadi.

"Daftar online sekitar jam 08.25 pakai handphone. Datang ke sini konfirmasi ulang saja, pengen lihat juga karena penasaran," kata Darma.

"Tapi sekarang jadi tahu nih, jadi besok pengin coba lihat di rumah. Jadi kerja enggak terganggu waktunya," imbuhnya.

Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Euis Siti Halimah pun mengimbau agar orangtua murid tak perlu datang ke sekolah apabila hanya hendak memastikan posisi anaknya.

"Yang sudah daftar kan nanti muncul ketahuan, tinggal pantau posisi dari situs langsung diupdate terus," ujar Euis kepada wartawan, Senin siang.

 

"Di sana bisa lihat nama siapa, panteng terus kalau sudah kedelete tidak ada nama di sini, bisa daftar lagi ke sekolah mana lagi. Tidak usah verifikasi lagi karena akun sudah ada," imbuhnya.

Meskipun sejumlah orangtua tetap berdatangan, keadaan SMPN 1 Kota Bekasi pada hari pertama pendaftaran online, Senin (1/7/2019) pagi, sepi. Pemandangan ini seperti bertolak belakang dengan keadaan saat prapendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) Kota Bekasi pada 17 Juni silam.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com di lokasi sejak pukul 08.30 WIB, tak terpantau keramaian maupun antrean panjang di sekolah ini.

Verifikasi berkas untuk tiga jalur pendaftaran dilakukan dari 17 hingga 20 Juni 2019.

Tahapan selanjutnya, siswa diharuskan mendaftar di situs web https://bekasi.siap-ppdb.com/.

Pendaftaran tahap dua itu dilakukan dari 1-3 Juli 2019 pukul 08.00-14.30 WIB.

Pendaftaran online bisa dilakukan mandiri atau datang ke sekolah yang dituju untuk dibantu petugas. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com