Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Penangkapan Terduga Teroris Jamaah Islamiyah di Bekasi

Kompas.com - 02/07/2019, 06:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Satu terduga teroris, yaitu Abdurrahman, digerebek Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di perumahan Griya Syariah, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Minggu (30/6/2019) siang.

Ada sejumlah hal di balik penggerebekan itu. Abdurrahman yang diketahui menjadi salah satu dari lima terduga teroris yang dicokok polisi pada akhir pekan kemarin rupanya merupakan salah satu orang kepercayaan PW, penggerak organisasi Jamaah Islamiyah (JI) di Indonesia.

Sudah dibuntuti polisi

Abdurrahman tampaknya sudah dibuntuti polisi sejak beberapa hari lalu. Lokasi penggerebekan juga sudah diamat-amati selama beberapa hari belakangan.

"Sudah dipantau jelas dari jauh-jauh hari. Kan di sana ada empang, kami suka beli lele. Iseng-iseng saja kami beli lele, kami ceburin, kami pancing. Itu orang sering patungan sama saya minta ngikut," ujar Rojiun, Ketua RT 001 RW 007 Kelurahan Kebalen, Senin sore kemarin.

"Kayak dia bilang, 'Patungan yuk, Bang kita beli lele'. Patungan dia kasih duit 30 ribu," imbuhnya.

Baca juga: Sambil Pancing Lele, Intel Polisi Awasi Aktivitas Terduga Teroris di Bekasi

Ketika itu, Rojiun tak pernah menanyakan asal orang tersebut. Dia khawatir pertanyaannya terasa ofensif jika ternyata yang ditanya merupakan warga kampung sebelah.

"Warga saja kami ngiranya, pakai celana buntung," imbuhnya.

Orang tersebut kemudian jarang ikut memancing ikan lele yang mereka beli bersama.

"Saya suruh, 'Bang sini saja ngelepasin ikannya kan di sini'. Dia jawab, 'Enggak apa-apa saya hiburan saja' sambil menghadap ke rumah Pak Rusdan. Dia selalu menghadap ke situ," ungkap Rojiun.

Rusdan diketahui sebagai kakak ipar Abdurrahman yang rumahnya jadi lokasi penggerebekan pada Minggu siang.

Rojiun baru menyadari bahwa orang tersebut intel yang menguntit Abdurrahman ketika penggerebekan itu dilakukan.

"Pas penangkapan lihat, eh ternyata saya kenalin, dia ngikut (penangkapan). Dia masuk ke dalam (rumah atau tidak) saya enggak tahu deh, pokoknya dia di luar nungguin mobil," kata Rojiun.

"Wah ini yang patungan lele nih. Berarti dia diintai sudah lama. Sudah di empang sudah tiga hari," imbuhnya.

Dicokok saat menginap di rumah kakak ipar

Rojiun mengatakan, Abdurrahman bukan penghuni asli rumah di Griya Syariah itu. Rumah yang terletak di dalam klaster yang belum rampung dibangun itu merupakan milik kakak ipar Abdurrahman, Rusdan

Abdurrahman diringkus petugas Densus 88 waktu menginap di rumah kakak iparnya itu. Dia  diketahui menginap di rumah Rusdan tersebut sejak Sabtu lalu sebelum digelandang polisi keesokan harinya pada pukul 11.30 WIB.

Baca juga: Teroris PW Berangkatkan WNI ke Suriah Hingga Enam Gelombang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com