JAKARTA, KOMPAS.com-Sebuah minibus Kopaja Transjakarta jurusan Kampung Melayu-Pulogebang terbakar di Jalan Basuki Rahmat tepatnya depan pom bensin Basuki Rahmat, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, pada Sabtu (20/7/2019) siang.
Kasiops Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan, saat itu bus Transjakarta mengangkut 25 penumpang.
Beruntunganya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Berikut fakta-fakta yang terjadi setelah insiden terbakarnya minibus Transjakarta:
Setelah ada insiden minibus Transjakarta yang terbakar, pihak PT Transjakarta dan Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) lakukan investigasi.
Setelah proses investigasi, PLT Direktur Teknik PT Transjakarta, Welfizon Yuza mengungkapakan, penyebab terbakarnya minibus tersebut karena human error.
Baca juga: Ini Penyebab Feeder Transjakarta Terbakar di Jatinegara
Menurut hasil pemeriksaan, titik api muncul dari rangkaian AC atau pendingin. Sebab malam harinya mekanik Kopaja memasang rangkaian AC tersebut yang seharusnya tidak diperbolehkan.
Setelah kejadian itu, PT Transjakarta dan Kopaja mengecek seluruh feeder bermerek Isuzu. Merek terseut sesuai dengan merek minibus yang terbakar.
Berdasarkan hasil investigasi, ternyata ditemukan seluruh bus merek Isuzu tidak memenuhi standar layanan PT Transjakarta.
Baca juga: Ternyata Feeder Transjakarta Banyak dari Bus Rekondisi yang Ditambah AC
Direktur Utama PT Transjakarta, Agung Wicaksono, mengatakan, kerja sama integrasi transportasi sejak tahun 2015 lalu.
Namun, ternyata banyak bus kopaja reguler rekondisi yang dipasangkan AC atau pendingin, kemudian diintegrasikan dengan Transjakarta.
"Jadi kita kerja sama dengan Kopaja tahun 2015, namun bus-bus yang diintegrasikan adalah bus rekondisi model tahun 2012, 2013, 2014," ucap Agung.
Ada 59 feeder merek Isuzu yang saat ini diperiksa dan untuk sementara dihentikan pengoperasiannya.
Agung menjelaskan, dari 59 feeder yang diperiksa, baru19 unit yang sudah diperiksa menyeluruh.
"Kita kira-kira maksimal 3 hari ini bisa diselesaikan pemeriksaannya dan sementara unit kita stop. Kami siapkan bus-bus swakelola milik transjakarta untuk dioperasikan," ucap Agung, Minggu (21/7/2019).