Pukul 23.00 WIB, saat Daperum, Maya, dan dua orang anaknya terlelap, Harris masuk ke dapur rumah. Ia menyimpan amarah setelah dihina Daperum.
Baca juga: Kuasa Hukum Bersikeras Harris Simamora Tak Berencana Bunuh Satu Keluarga di Bekasi
Harris menemukan sebatang linggis di dapur. Gelap mata oleh amarah tadi, Harris mengambil linggis tersebut, kemudian menghampiri Daperum dan Maya yang terlelap di ruang tamu.
Singkat cerita, keduanya meregang nyawa di tangan Harris.
Kedua anak korban, Sarah (9) dan Arya Nainggolan (7) yang berada di kamarnya masing-masing sempat sadar saat mendengar jeritan ayah dan ibunya.
Keduanya lalu keluar dan hendak melihat kondisi orangtua mereka.
“Tidur lagi sana, Mama cuma sakit, kok,” ujar Harris.
Tak hanya menenangkan, Harris kemudian menuntun Sarah dan Arya menuju tempat tidurnya.
Harris kemudian duduk di sofa panjang depan televisi, terdiam merenungkan tindakan yang baru saja ia lakukan.
“Kok jadi begini, ya?” gumam Harris malam itu.
Baca juga: Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi Dituntut Hukuman Mati
Sesaat berselang, Harris menyelinap ke kamar Sarah saat bocah itu terlelap. Dengan keji, Harris menutup wajah Sarah dengan selimut, lantas membekapnya hingga gagal napas.
Dengan kekejian yang sama, Harris melakukan hal serupa terhadap Arya.
Usai membunuh empat orang anggota keluarga tadi secara sadar, Harris kabur menggunakan mobil Nissan X-Trail milik Daperum.
Dia berencana mengasingkan diri dengan mendaki Gunung Guntur di Garut, Jawa Barat.
Namun, pada Rabu (13/11/2019), ia ditangkap polisi di kaki gunung. Saat menggeledah tas Harris, polisi menemukan sebuah ponsel, sejumlah uang, dan kunci mobil Nissan X-Trail yang raib dari rumah Daperum.
Tuntutan jaksa dan pembelaan kuasa hukum