JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (29/7/2019) lalu, seorang ibu tega membuang anak kandungnya di Jalan Y Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan Jakarta Utara.
Hal itu diketahui setelah seorang warga yang melintas melihat bayi berusia tujuh bulan tergeletak di pinggir jalan.
Warga kemudian melaporkan hal tersebut ke Puskesmas terdekat. Bayi itu lalu diantarkan ke Puskesmas Kecamatan Penjaringan. Pihak puskesmas kemudian melaporkan hal itu ke Polsek Penjaringan.
Baca juga: Ibu yang Buang Bayi di Pejagalan Diduga Frustasi Anaknya Susah Buang Air
Berikut adalah sejumlah fakta terkait penemuan bayi tersebut:
Orang yang membuang bayi itu diketahui sebagai NR (35). Aksi NR (35), yang merupakan ibu kandung bayi tersebut, terekam CCTV rumah warga setempat.
Dalam video CCTV yang diterima Kompas.com, terlihat NR dengan ciri-ciri berambut pendek dengan bando berwarna merah, baju biru langit serta celana pink menggendong bayi laki-laki di sekitar lokasi.
Awalnya dia tampak melihat-lihat lokasi. NR kemudian, tiba-tiba balik badan dan melepaskan kain penggendong bayi tersebut.
Bayi berbaju kuning itu digeletakkannya di depan rumah bernomor 53. Setelah meletakan bayi itu, dia lalu berlari meninggalkan lokasi.
Kepala Sub Tata Usaha Puskesmas Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Sidartawan mengatakan, bayi laki-laki tersebut memiliki bentol-bentol di kulit saat pertama kali ditemukan.
"Karena diletakkannya itu di tanah, di jalan, ya kemungkinan ada (digigit) semut," kata Sidartawan.
Namun setelah diperiksa dokter, kondisi kesehatan bayi itu cukup baik sehingga tidak perlu ada penanganan khusus.
Darsiawan (46), ayah si bayi mengatakan, anaknya itu mengalami kesulitan buang air kecil. Sekali buang air kecil, bisa memakan waktu hingga tiga jam.
"Dia kalau mau kencing, itu guling-guling karena mau keluar itu sakit," kata Darsiawan.
Namun, hal itu baru dirasakan sang anak beberapa minggu belakangan.
Darsiawan mengatakan, istrinya kerap kali mengalami sakit kepala hebat ketika mendengar tangisan anaknya yang kesakitan.