MRT kehilangan 52.898 penumpang selama listrik padam.
"Kerugian pendapatan finansial yang ditimbulkan akibat terputusnya pasokan listrik diperkirakan mencapai Rp 507 juta per tanggal 4 Agustus 2019, yang berkaitan dengan potensi kehilangan penumpang mencapai 52.898 orang pada hari tersebut," ucap Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin, kemarin.
Menurut dia, kerugian ini belum termasuk berbagai kerugian moril dan materil yang diderita oleh penumpang dan publik yang menggantungkan perjalanannya kepada MRT Jakarta.
Omzet UMKM ambruk 75 persen
Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut terdampak padamnya listrik di sejumlah wilayah di Jawa.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun mengklaim, omzet UMKM ambruk hingga 75 persen akibat hal itu.
"Rata-rata mereka melaporkan ke saya yang terdampak, terutama DKI Jakarta, Jawa Barat, dan seterusnya, itu mereka itu 75 persen omzetnya menurun," ujar Ikhsan, Senin (5/8/2019).
Karena itu, Akumindo meminta PLN memperpanjang masa bayar tagihan listrik di bulan September.
Pelaku UMKM juga meminta PLN memberikan diskon tarif listrik sebagai kompensasi untuk mengurangi beban kerugian UMKM pasca listrik padam.
Selanjutnya, pelaku UMKM meminta PLN untuk berbenah diri, terutama dalam hal operasional.
Ritel rugi Rp 100 miliar
Sementara itu, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) mencatat, potensi kerugian anggota mereka akibat pemadaman listrik mencapai Rp 90 miliar-Rp 100 miliar setiap enam jam padamnya listrik.
"Kalau kemarin saja mulai pukul 11.50 WIB hingga pukul 22.00 WIB atau jam normal operasional gerai berakhir, sementara listrik masih padam, bisa dikalikan berapa kerugian yang kami derita," ujar Ketua Umum APRINDO Roy Mandey, Senin.
Azas Tigor tuntut ganti rugi Rp 5.000
Akibat pemadaman listrik tersebut, analis kebijakan transportasi Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan akan menggugat PLN, PT Kereta Commuter Indonesia, dan kepala Stasiun Bogor dengan tuntutan ganti rugi sebesar Rp 5.000 karena telantar di Stasiun Bogor.