Aulia kembali menyusun rencana pembunuhan kedua dengan menembak Edi dan Dana menggunakan senjata api.
Aulia kembali meminta bantuan RD untuk mencarikan senjata api sekaligus pembunuh bayaran.
Rencana kedua itu kembali gagal karena Aulia tak mampu membeli senjata api senilai Rp 50 juta.
Setelah dua rencana sebelumnya gagal, Aulia memutuskan membunuh Edi dan Dana dengan cara diracun dan dibakar.
Aulia meminta bantuan anaknya, KV, dan dua pembunuh bayaran berinisial S dan A untuk menghabisi nyawa suami dan anak tirinya itu.
Edi dan Dana dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur jenis vandres. Setelah diracun, keduanya dibekap di rumahnya di Lebak Bulus.
Kedua korban kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan KV, anak kandung Aulia, untuk dibakar di dalam mobil yang diparkirkan di pinggir jurang.
Awalnya Aulia membuat skenario pembunuhan seolah-olah korban terbakar karena mobil terjun ke jurang.
Namun, rencana jahat tersebut gagal karena KV menderita luka bakar saat berusaha membakar kedua jenazah di dalam mobil.
Aulia mengaku, rencana pembunuhan itu terinspirasi dari adegan pembunuhan dalam sinetron.
"Kami ini ya mungkin karena kebanyakan nonton sinetron atau bagaimana, kami tadinya berpikir gini loh, kami tidak berpikir sampai meledak dan KV terkena luka bakar. Jadi, kami maunya api kecil nyala setelah itu mobilnya kami dorong ke jurang," ujar Aulia.
Lega setelah membunuh
Aulia mengaku lega usai menghabisi nyawa suaminya dan anak tirinya karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus bisa disita oleh bank guna melunasi utangnya.
"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati. Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.
Selain itu, kata Aulia, KV bersedia membantu upaya pembunuhan itu karena KV ingin meredakan stres yang diderita ibunya.