Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dangdutan Berujung Pengeroyokan Kakak Adik hingga Tewas

Kompas.com - 10/09/2019, 06:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Dua orang kakak beradik berinisial WPS (48) dan AS (38) meninggal dunia di RS Sentosa, Bekasi Timur, Minggu (8/9/2019) pagi.

WPS dan AS awalnya menonton dangdut di dekat rumah mereka di Bekasi Timur pada dini hari.

Tak dinyana, mereka cekcok dengan kelompok lain ketika berjoget. Dari sana masalah bermula.

"Jadi berawal dari kegiatan dangdutan, ya biasalah kalau dangdutan, joget, mungkin adanya senggolan antara pengunjung, kemudian saling tunjuk," jelas Wakapolres Metro Bekasi Kota, AKBP Eka Mulyana dalam konferensi pers yang digelar Senin (9/9/2019).

Pertunjukan dangdut berakhir sebelum pukul 03.00 WIB. Para penonton kemudian pulang ke rumah masing-masing.

"Kedua korban kembali ke rumahnya, pada saat kembali, dia sempat melihat orang-orang tadi kumpul di situ. Jadi sempat nunjuk, 'Tuh dia yang pukul saya'," kata Eka.

Tak terima, para pelaku langsung menghampiri dan menyerang korban.

"Akhirnya terjadilah perkelahian ini, perkelahian ini diakibatkan karena kegiatan dangdutan kemarin. Tidak ada motif seperti dendam lama," tambahnya.

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pengeroyok Kakak Adik hingga Tewas di Bekasi

Ketika bentrokan tersebut terjadi, korban kalah jumlah dengan lawannya sebanyak delapan orang. Korban pun dikeroyok menggunakan beragam benda tumpul hingga luka berat di bagian kepala.

Insiden pengeroyokan tersebut melibatkan lebih banyak orang lagi sebetulnya. Namun, segelintir dari mereka merupakan pihak yang coba melerai pengeroyokan tersebut.

"Memang ada banyak orang di situ, dari orang-orang itu ada juga yang berusaha melerai, termasuk di antaranya Pak RT yang sempat melerai," Eka menjelaskan.

Di lokasi kejadian, polisi menemukan berbagai barang bukti seperti balok kayu hingga batu hebel yang diduga dipakai sebagai benda untuk mengeroyok korban.

Bentrokan kemudian dilerai oleh polisi yang bertugas. Para korban yang terkapar tak berdaya dilarikan ke RS Sentosa, namun tak mampu bertahan.

Pelaku langsung diringkus dan diburu polisi

Delapan orang pelaku diketahui merupakan warga sekitar yang tinggal tak jauh dari rumah korban. Namun, mereka tak saling mengenal sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com