Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Dr Kurniawan Iskandarsyah mengatakan, total ada 90 pasien yang merupakan demonstran mendatangi RSPP untuk mendapatkan pengobatan pada Selasa sore hingga malam hari. Dari 90 orang tersebut, hanya tiga orang yang dirawat inap di RSPP.
Satu di antaranya dirawat di ruang ICU.
"Kami belum bisa beri informasi nama, kami harus izin keluarga, sementara tiga orang ini laki-laki dengan usia 1 orang 19 tahun, yang 2 orang 20 tahun," ujar Kurniawan.
Sementara itu, Agus W Susetyo, Head of Business Management RSPP menyampaikan dari seluruh pasien yang mendatangi RSPP, semuanya bisa ditangani pihak rumah sakit.
Dua orang korban mengalami trauma tumpul di bagian kepala dan satu orang mengalami memar di bagian punggung. Salah satu korban yang mengalami trauma di bagian kepala dirawat intensif di ruang ICU.
Meski begitu, dokter menyebutkan ketiganya dalam kondisi stabil tetapi belum bisa dirawat secara konservatif. Pihak dokter tidak bisa memastikan penyebab dari trauma tumpul yang dialami korban.
"Trauma tumpul itu bisa terjatuh, terbentur temennya, bisa kena barang keras, penyebab aslinya kita enggak bisa tahu," ujar Agus.
Mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia, Faisal Amir, ditemukan tak sadarkan diri di kawasan Senayan, Selasa sekitar pukul 19.00 WIB. Ia dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Pelni oleh teman-temannya dan sejumlah pegawai proyek.
Tim dokter di IGD RS Pelni kemudian memeriksa kondisi Faisal.
Baca juga: Mahasiswa Al Azhar Faisal Amir Belum Bisa Ingat Peristiwa yang Menimpanya
Hasilnya, Faisal mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang pada bahu kanan.
Faisal kemudian menjalani dua operasi dan sempat kritis. Namun, pada Kamis kemarin ia sudah bisa berkomunikasi dengan keluarga.
Ratu Agung, ibunda Faisal mengatakan, putranya sudah mulai bisa berbicara dan bisa mengenali keluarganya.
"Alhamdulilah pagi tadi tadi pas saya lihat, dia bicara dengan saya dan papanya. Terus pas di tanya siapa saya dia kenal papah mamahnya, terus kenal siapa dirinya, sama sekolahnya di mana, alamatnya di mana sudah hafal dia," ujar Ratu saat ditemui di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.
Ratu mengungkapkan, Faisal sempat mengeluarkan air mata setelah sadar dan bertemu keluarga. Ia merasa senang kondisi anaknya sudah lebih baik.
"Alhamdulilah setelah 24 jam ya dia bedah saraf anak itu bisa berbicara dan ingat kami. Kami bersyukur sekali, banyak yang doain," kata dia.
Meski membaik, Ratu mengatakan, anaknya itu belum bisa terlalu banyak diajak berbicara. Apalagi terkait peristiwa yang terjadi padanya.
Ratu mengatakan dokter juga mengingatkan bahwa anaknya masih trauma.
11 pelajar sempat dirawat