JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara mengklaim kualitas udara Kelurahan Cilincing semakin membaik sejak pembongkaran industri arang batok.
Kasie Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan (Wasdal) Suparman mengatakan, perbaikan kualitas itu diketahui dari stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) yang dipasang di SDN Cilincing 07 Pagi yang berada tak jauh dari bekas lokasi pembakaran arang
"Secara umum pencemaran udara terutama debu dari hari pertama sampai hari terakhir terus mengalami penurunan," kata Suparman melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2019).
Baca juga: Sudin LH Pasang Alat Pemantau Kualitas Udara di SD 07 Cilincing
Namun, Suparman belum bisa menyebutkan data lengkap dari hasil pemantauan SPKU. Alasannya, data tersebut belum direkapitulasi.
"Secepatnya (direkap) nanti di kasih datanya," ucap Suparman.
Adapun Sudin LH memasang SPKU pada Jumat (20/9/2019) lalu di halaman SDN Cilincing 07 pagi.
Pihaknya tetap memasang SPKU meski para pemilik industri arang telah membongkar sendiri usaha mereka. Alasannya, untuk menghilangkan trauma warga yang sebelumnya hampir setiap hari terpapar asap tersebut.
Baca juga: Ini Saran Camat jika Mantan Pelaku Industri Arang di Cilincing Ingin Kembali Beroperasi
Suparman menjelaskan, alat yang dipasang di lokasi tersebut adalah salah satu alat pemantau udara tercanggih yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
SPKU tersebut bisa menampilkan data kualitas udara setiap 30 menit dan mencakup data radius 2 kilometer dari alat tersebut.
Selain itu, alat itu juga bisa mengetahui sumber dari pencemaran udara yang ditampilkan melalui aplikasi Google Maps.
Rencananya, alat tersebut akan terpasang di SDN Cilincing 07 Pagi hingga 14 hari sejak pertama kali dipasang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.