Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek Tami, 20 Tahun Berjualan Gorengan Dekat WC Bersama di Gang Sekretaris I

Kompas.com - 09/10/2019, 12:01 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua puluh tahun sudah Tami (58) tinggal di permukiman padat penduduk dengan WC bersama di Gang Sekretaris I RT015/RW007, Kelurahan Tanjung Duren Utara, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Selain tinggal, Tami juga berdagang gorengan tahu, tempe, bakwan, lontong hingga kopi dan teh serta makanan kecil di sana. Warung milik Tami juga dijadikan tempat tidur olehnya setiap malam.

Untuk masalah WC bersama di Gang Sekretaris I, Tami mengatakan bahwa warga sudah lama menggunakannya secara bergantian.

Baca juga: Septic Tank Akan Dipasang, Air Olahannya Bisa Dipakai untuk Siram Tanaman

"Pengguna WC bersama juga dari dulu kan di sini ganti-gantian," ujar Tami di depan warungnya pada Rabu (9/10/2019).

Lanjut Tami, dari dulu warga sudah terbiasa menggunakan WC bersama yang saluran airnya langsung di buang ke Kali Gendong.

Sepengetahuan Tami, di Gang Sekretaris I tidak ada septic tank yang ditanam sejak tahun 1999 lalu. Beda dengan gang Sekretaris II yang terdapat satu septic tank yang ditanam warga.

"Di sini emang ada septic tank Gang Sekretaris 2, kalau Sekretaris 1 enggak ada, karena emang bikinnya susah," tambah perempuan yang rambutnya hampir putih semua.

Sembari melayani warga yang membeli gorengan Tami menceritakan dampak kesehatan dari tercemarnya Kali Gendong.

Baca juga: Di Jakarta, Masih Ada Warga yang Sulit BAB karena Tak Punya Jamban

Berjualan gorengan menjadi pilihannya untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga sekitar pun banyak yang membeli dagangannya.

Masih kata Tami, dirinya sempat mengeluh sesak napas, dan pusing. Sesak napas yang dirasakan Tami disebabkan karena dirinya kerap menghirup udara tercemar dan bau tidak sedap dari Kali Gendong yang tercemar oleh limbah dan sampah.

"Ya kalau sakit sih emang pusing-pusing, gitu. Paling ngalamin napas sesak, tapi saya diuap terus (gejalanya) hilang, di rumah sakit di Tanjung Duren. Saya sih cuma pusing karena kurang tidur jam 12 kan bikin lontong, belum ada anak-anak ngopi," tambah Tami.

Namun, untuk keluhan penyakit lain seperti mual, diare, dan lainya, Tami mengaku belum merasakannya sampai saat ini.

Baca juga: Sekian Lama Limbah WC Dibuang ke Kali, Besok Septic Tank Dipasang di Gang Sekretaris I

Lokasi WC bersama yang letaknya persis di samping tempat Tami mengontrak diperuntukkan bagi warga yang tinggal di Gang Sekretaris I. Terkadang mereka harus mengantre bila ingin mandi untuk berangkat kerja dan ke sekolah di pagi hari.

Ukuran WC-nya pun hanya cukup untuk mandi satu orang atau membuang buang air besar (BAB), dengan ember dan gayung di dalamnya.

Tami pun merespons positif wacana pemerintah untuk membangun septic tank di wilayahnya.

Selain setuju, Tami juga berharap agar Kali Gendong yang alirannya langsung ke Kali Sekretaris dapat menjadi bersih.

"Harapan supaya jangan buang air besar lagi ke kali lah kan udah dirapihin. Juga katanya mau dibangun juga sama ibu-ibu PKK supaya anak-anak pada bisa main," ucap Tami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com