Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ninoy Sebut Salah Satu Tersangka Perintahkan Iskandar Beri Pernyataan Palsu

Kompas.com - 11/10/2019, 14:15 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ninoy Karundeng menyebut salah satu tersangka yang menganiaya dirinya memerintahkan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Falah, Iskandar untuk membuat pernyataan tidak adanya peristiwa penganiayaan.

Iskandar sebelumnya melontarkan pernyataan tersebut dalam setiap wawancara kepada awak media yang menemuinya di Masjid Al-Falah.

"Pernyataan Pak Iskandar yang menyatakan tidak terjadi pemukulan di dalam Masjid Al-Falah itu tidak benar. Saya sudah bertemu dengan Pak Iskandar dan dia menyatakan bahwa dia disuruh oleh salah satu tersangka," kata Ninoy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Antara Ditolong atau Diancam, Ini Pengakuan Ninoy Karundeng dan Klaim PA 212

Kendati demikian, Ninoy tak menjelaskan secara detail identitas tersangka yang memerintahkan Iskandar.

Ninoy hanya membeberkan tersangka itu merupakan pengurus DKM Masjid Al-Falah.

"Yang menyuruh juga salah satu orang dari DKM. Namanya saya tidak sebutkan," ujar Ninoy.

Sebelumnya, Ninoy memberikan kesempatan kepada Iskandar untuk mengklarifikasi pernyataan yang dilontarkan kepada awak media.

Baca juga: Ninoy Karundeng Ancam Adukan Pengurus Masjid Al-Falah soal Penyebaran Berita Bohong

Dia tak segan untuk melaporkan Iskandar ke polisi atas dugaan penyebaran berita bohong.

"Saya mohon Bapak Iskandar untuk mencabut, memberikan klarifikasi bahwa apa yang disampaikan tidak benar. Jika tidak dilakukan, saya sebagai orang yang mengalami pemukulan, saya akan melaporkan ke pihak kepolisian untuk penyebaran berita bohong," ungkap Ninoy.

Iskandar menepis pernyataan Ninoy Karundeng yang menyatakan kalau ia disekap dan dianiaya di Masjid Al-Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat.

Iskandar menyebut, kala itu ada sekitar 30 orang pedemo yang ada di dalam Masjid Al-Falah bersama Ninoy.

"Kalau dia katakan jadi tempat penyekapan itu ya hak dia (Ninoy Karundeng) saya tidak ikut campur. Menurut yang saya tahu dan saya lihat itu tidak ada penyekapan. Masjid ini hanya diperuntukan untuk menolong dan membantu korban (pendemo yang berlindung dari gas air mata) selain itu tidak ada," ujar Iskandar saat ditemui di Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Ninoy Mengaku Didikte Seseorang Saat Tulis Surat Pernyataan Tak Dianiaya

Menurut Iskandar, Ninoy saat itu hanya dibawa ke dalam masjid lantaran warga berbelas kasihan menolong Ninoy dari amukan massa.

"Kami pengurus DKM hanya membantu menyelamatkan dari amukan massa. Kita bantu alasan kemanusiaan," kata dia.

"Kita masukan di sini semua. Kita berikan pertolongan pertama di sini. Tidak ada penyekapan dokter ada di dalam, paramedis di dalam, korban sebagian di dalam, termasuk si Ninoy," tambah dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com