Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras: Polri Tidak Transparan Ungkap Kasus Akbar Alamsyah, Pernyataan Berubah-ubah

Kompas.com - 11/10/2019, 18:16 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, Kepolisian tidak transparan terkait kasus Akbar Alamsyah, pemuda yang tewas ketika kerusuhan di sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Hal itu terlihat dari pernyataan polisi yang berubah-ubah terkait penyebab luka di tubuh Akbar.

Akbar koma di rumah sakit selama 15 hari, hingga akhirnya meninggal pada Kamis (10/10/2019) kemarin.

“Polri tidak bisa mempertanggungjawabkan masalah ini hanya dengan sepotong-potong dengan memberikan pernyataan yang berubah-ubah. Sebelumnya Polri menyatakan karena dipukul massa, lalu disebutkan karena jatuh dari pagar,” ujar Koordinator Kontras, Yati Andriyani saat dihubungi, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Sejumlah Kejanggalan di Balik Tewasnya Akbar Alamsyah, Korban Kerusuhan di Depan DPR

Pernyataan yang berubah-ubah itu, menurut Yati, menunjukkan polisi seolah tak transparan mengungkap penyebab Akbar koma hingga akhirnya meninggal.

Yati menilai, seharusnya pihak rumah sakit menjelaskan apa penyebab Akbar koma hingga meninggal.

“Yang dapat menjelaskan mengapa Akbar mengalami luka-luka dan koma, apa penyebabnya, tindakan tindakan medis apa yang sudah dilakukan adalah tim dokter di RS korban sejak di RS Pelni, RS Bhayangkara dan RSPAD," ujar dia.

"Termasuk menguji apakah lukanya karena jatuh atau karena tindakan lain itu tim dokter, bukan kepolisian,” tambahnya.

Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Asep Adisaputra sebelumnya mengatakan, berdasarkan penyelidikan, Akbar diduga terluka akibat terjatuh dari pagar DPR saat aksi demo berlangsung.

Baca juga: Polri Sebut Akbar Bukan Korban Kekerasan Polisi, Tapi Jatuh Dari Pagar

Asep menyebut, menurut keterangan saksi, saat itu Akbar berusaha menghindari kerusuhan. Namun, ia malah terjatuh dari pagar dan mengalami luka di kepala hingga akhirnya kritis.

"(Akbar) sedang berupaya untuk menghindari aksi kerusuhan itu melompati pagar di depan gedung DPR saat itu," ucap Asep.

Sementara keterangan berbeda disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

Baca juga: Polisi: Akbar Alamsyah Ditemukan di Trotoar dalam Keadaan Terluka hingga Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Argo mengatakan, Akbar Alamsyah ditemukan di kawasan Slipi, Jakarta Barat oleh petugas Kepolisian pada 26 September 2019 sekitar pukul 01.30 dini hari.

Ia mengatakan, saat ditemukan, kondisi Akbar dalam keadaan terluka.

"Jam 01.30 (26 September) ada anggota (bernama) AKP Rango yang bertugas di (Polres) Jakarta Barat menemukan seorang laki-laki (Akbar Alamsyah) tergeletak di trotoar," kata Argo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com