Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Kembali Operasikan Merek Zhong Tong, Bus asal China yang Pernah Disorot Ahok

Kompas.com - 15/10/2019, 10:12 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta kembali mengoperasikan bus merek Zhong Tong. Bus asal China ini pernah dinilai tak laik pakai oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus merek Zhong Tong dioperasikan untuk melaksanakan kontrak dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

"Pengoperasian bus ini adalah bentuk dari pelaksanaan kontrak tahun 2013," ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Baca juga: Kilas Balik Bus Transjakarta Zhong Tong yang Bermasalah Era Ahok

Nadia menyampaikan, saat itu PPD tidak bisa menyerahkan bus kepada PT Transjakarta pada waktu yang ditentukan. Kedua pihak pun berselisih dan membawa masalah itu ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

"Pada Juli 2018, BANI mengeluarkan putusan agar Transjakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhong Tong berdasarkan kontrak tahun 2013 dan PPD tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," kata Nadia.

Baca juga: Basuki: Mesin Bus Zhong Tong, Sekalian Saja Ding Dong

Sebagai informasi, satu bus Transjakarta merek Zhong Tong buatan China pernah terbakar pada 8 Maret 2015. PT Transjakarta menghentikan pengoperasian 30 bus gandeng Zhong Tong imbas terbakarnya satu bus merek tersebut.

Namun, bus Transjakarta merek Zhong Tong itu kembali dioperasikan pada 1 April 2015 setelah dipastikan keamanannya.

Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memutuskan untuk tidak membeli lagi bus merek Zhong Tong.

Bus merek Zhong Tong ini juga pernah ramai disoroti karena berkaitan dengan korupsi pengadaan bus Transjakarta asal China yang melibatkan Kepala Dinas Perhubungan DKI saat itu Udar Pristono.

Baca juga: Bus Zhong Tong Dioperasikan Kembali, Ahok Tolak Tanggung Jawab

Ahok menuding Dinas Perhubungan yang dikomandoi Pristono selalu memenangi lelang produsen bus asal China untuk menyediakan Transjakarta. 

"Saya sudah bilang waktu DKI ngadain bus tahun 2013, saya minta beli bus yang kelas dunia, tetapi mereka mainkan. Makanya produsen yang selalu menang itu Tiongkok," kata Ahok pada 21 Mei 2015.

Saat itu, Ahok berujar, produsen bus yang kualitasnya baik, seperti Hino, Scania, Daewoo, Mercedes Benz, enggan memproduksi bus di Jakarta. Sebab, Dishub DKI kerap membuat mereka kalah lelang.

Tiba tahun 2016

Bus Zhong Tong yang sekarang sudah beroperasi sejak lama. Bus ini pertama kali tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 2016.

Direktur Utama PT Transjakarta pada saat itu, Budi Kaliwono, menjelaskan bus merek Zhong Tong asal China itu dipesan oleh Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).

Lelang pengadaan bus Transjakarta itu dilakukan pada 2013.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Indekos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com