JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara DKI Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif, pada Kamis (7/11/2019) pagi, berdasarkan informasi dari situs penyedia data polusi udara AirVisual.
Pukul 09.00 WIB, kualitas udara Bekasi berstatus tidak sehat untuk kelompok sensitif, dengan Air Quality Index (AQI) atau indeks kualitas udara sebesar 124 dengan konsentrasi parameter PM2,5 44,9 mikrogram per meter kubik.
Berstatus tidak sehat untuk kelompok sensitif menandakan udara di Jakarta pagi ini tidak terpengaruh untuk warga yang tubuhnya fit.
Baca juga: Kualitas Udara Bekasi Pagi Ini Tidak Sehat, Jakarta Lebih Baik
Namun, untuk warga lanjut usia (lansia), anak-anak, dan penderita gangguan pernapasan direkomendasikan memakai masker saat beraktifitas pagi ini.
Dengan AQI tersebut, DKI Jakarta berada di peringkat ke-17 sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di antara kota-kota besar lainnya di dunia.
Pengukuran AirVisual terhadap kualitas udara dilakukan menggunakan parameter PM (particulate matter) 2,5 alias pengukuran debu berukuran 2,5 mikron berstandar US AQI.
Sementara itu, kualitas udara di Depok juga masuk kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif dengan US AQI 110. Sedangkan, udara Bekasi berstatus tidak sehat untuk seluruh kalangan dengan US AQI 170.
Warga Jakarta, Depok, dan Bekasi tetap disarankan untuk mengurangi kegiatan luar ruangan. Serta, warga yang beraktivitas di luar ruang disarankan untuk mengenakan masker guna menangkal polusi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.