Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KCI Siapkan KRL sebagai Feeder untuk Pangkas Waktu Tempuh Rangkasbitung-Tanah Abang dan Cikarang-Jakarta Kota

Kompas.com - 21/11/2019, 21:58 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana mengoperasikan kereta rel listrik (KRL) sebagai pengumpan (feeder) untuk memperpendek waktu tempuh rute Rangkasbitung-Tanah Abang dan Cikarang-Jakarta Kota.

Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti mengatakan, feeder KRL itu rencananya akan dioperasikan dengan rute Rangkasbitung-Parung Panjang dan Cikarang-Bekasi.

"Nanti akan dilakukan feeder dari Rangkas sampai ke Parung. Dari Parung ada kereta banyak lagi yang ke arah Tanah Abang sehingga orang tidak perlu menunggu terlalu lama," ujar Wiwik di Depo KRL Depok, Kamis (21/11/2019).

Wiwik menjelaskan, KRL Rangkasbitung-Parung Panjang akan menjadi feeder KRL Parung Panjang-Tanah Abang yang jumlah perjalanannya lebih banyak dibandingkan rute Rangkasbitung-Tanah Abang.

Selang waktu tiba (headway) KRL rute Rangkasbitung-Tanah Abang saat ini sekitar 30 menit. Penumpang yang ketinggalan kereta harus menunggu 30 menit lagi untuk naik KRL tujuan itu.

Baca juga: KRL Anjlok, PT KCJ Siapkan Feeder Kereta Tanah Abang-Jatinegara

Namun, dengan adanya feeder, penumpang bisa naik KRL rute Rangkasbitung-Parung Panjang terlebih dahulu, kemudian melanjutkan perjalanan dengan KRL rute Parung Panjang-Tanah Abang yang memiliki jumlah perjalanan lebih banyak.

Dengan demikian, penumpang tidak perlu menunggu 30 menit.

Sementara itu, KRL Cikarang-Bekasi akan menjadi feeder KRL Bekasi-Jakarta Kota.

Headway KRL Cikarang-Jakarta Kota saat ini satu jam karena harus berbagi rel dengan kereta jarak jauh dan kereta barang.

Dengan adanya feeder, penumpang bisa naik KRL Cikarang-Bekasi terlebih dahulu, kemudian melanjutkan perjalanan naik KRL Bekasi-Jakarta Kota yang jumlah perjalanannya lebih banyak dibandingkan KRL Cikarang-Jakarta Kota.

"Dari Cikarang satu jam, kalau sudah tertinggal itu, orang menunggu satu jam lagi. Nanti akan ada Cikarang-Bekasi feeder. Nanti dari Bekasi kan lebih banyak lagi kereta yang ke Kota," kata Wiwik.

Wiwik belum bisa memastikan waktu pengoperasian feeder KRL itu.

Sebab, PT KCI masih menunggu rampungnya pembangunan jalur dwiganda atau double-double track (DDT) dari Bekasi ke Cikarang dan DDT segmen Parung Panjang oleh Kementerian Perhubungan.

"Nanti kalau sudah double track-nya itu jadi, siap digunakan, itu nanti bisa memperpendek lagi (headway)," ucap Wiwik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com