Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2019, 21:00 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penutupan area lay bay (naik-turun penumpang bus/angkot) di dekat Stasiun Bekasi pada Sabtu (7/12/2019) disebut tanpa melalui kajian matang dari Ditjen Perkeretaapian PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Kajian yang dimaksud ialah terkait dengan manajemen rekayasa lalu lintas (MRL) yang tak jelas juntrungannya hingga area lay bay itu ditutup.

"Memang, posisinya kan itu lahan PT KAI. Saat itu kan kami meminjam lahan mereka untuk dijadikan lay bay, karena dulu ada eks jalur batu bara yang tidak terpakai. Memang haknya mereka mau ditutup, mau dibangun, mau diapain," kata Kepala Seksi Pengendalian Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Bambang Putra, Senin ini.

Baca juga: Lay Bay Ditutup, Angkot dan Ojol Bakal Dilarang Ngetem di Depan Stasiun Bekasi?

"Tapi, kemarin baru rapat sekali dan itu belum matang dan mencapai keputusan, kaitannya dengan lalu lintas dan manajemen rekayasanya," tambah dia.

Bambang menyebutkan, pihaknya telah meminta pembuatan lay bay sementara untuk area tunggu, karena Jalan Juanda di depan Stasiun Bekasi praktis akan macet parah jika digunakan untuk mengetem angkutan umum.

Namun, permintaan itu tak ditanggapi hingga area lay bay ditutup. Sementara itu, pengerjaan revitalisasi Stasiun Bekasi akan dilakukan sampai 2021.

Bambang mulanya berharap memperoleh linimasa tahapan dan denah revitalisasi agar Dishub bisa mengatur manajemen rekayasa lalu lintasnya.

"Enggak ada omongan juga kalau Sabtu sudah ditutup. Seharusnya finalisasi dulu, ada manajemen rekayasa lalu lintas seperti apa itu, baru boleh ditutup atau setidaknya ada lay bay buatan baru ditutup," kata Bambang.

"Kami minta kajian mendetail karena ini bukan perkara 5 bulan, tapi selama proses revitalisasi," lanjutnya.

Setiap hari Jalan Juanda di depan Stasiun Bekasi merupakan salah satu simpul kepadatan lalu lintas.

Berbagai mobil angkot mengetem di pintu keluar, sedangkan banyak pengemudi ojek online mengendap di tepi jalan.

Keberadaan lay bay Stasiun Bekasi berguna untuk menampung belasan bis tanggung tujuan Cikarang saat menanti penumpang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah Mewah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Megapolitan
Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Meski Jadi Korban Main Hakim Sendiri, Pengemudi Ford Ecosport yang Mabuk Tetap Ditilang

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 18 Maret 2024

Megapolitan
Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Paling Banyak karena Tak Pakai Sabuk, 14.510 Pengendara Ditilang Selama Operasi Keselamatan Jaya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com