Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Viralnya Persekusi Banser NU, Diintimidasi hingga Melapor ke Polisi

Kompas.com - 12/12/2019, 08:06 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA,KOMPAS.com - Warganet kembali digemparkan dengan viralnya video rekaman aksi persekusi yang dialami dua anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU.

Video tersebut mempertunjukkan dua orang anggota Banser NU atas nama Eko dan Wildan, mengalami intimidasi dari seseorang bernama H.

Banyak netizen yang bereaksi keras dengan video tersebut. Termasuk pimpinan Banser NU sendiri. Alhasil pasca peristiwa intimidasi tersebut, pihak Banser NU melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Dari rangkaian kejadian tersebut, Kompas.com merangkum beberapa fakta dari kasus persekusi anggota Banser hingga penanganan oleh pihak kepolisian.

1. Rangkaian kronologi terjadinya persekusi

Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Bastoni Purnama menjelaskan kronologi aksi persekusi yang dialami dua anggota Banser NU di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan.

Awalnya, kedua korban berboncengan dengan sepeda motor dari Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2019).

"Korban ini dari arah Pasar Jumat mau menuju ke arah Depok, kemudian dibuntuti oleh seseorang, kemudian di TKP mereka diberhentikan. Tepat di seberang Holland Bakery," kata Bastoni di kantornya, Rabu (11/12/2019).

Baca juga: Kronologi Persekusi terhadap Dua Anggota Banser NU di Pondok Pinang

Setelah diberhentikan, mereka berdua menerima perkataan yang kasar dan ancaman seperti dalam video yang sudah viral.

Tidak ada tindak kekerasan yang dialami korban saat diberhentikan pelaku. Setelah dipersekusi, kedua korban dan pelaku pergi meninggalkan lokasi kejadian.

"Anggota Banser ini melapor kepada Ketua Banser NU Jaksel, Saudara Muhammad Anwar. Kemudian Ketua Banser NU menindaklanjuti menghubungi Polres Jakarta Selatan, kemudian membuat laporan kemarin malam," kata Bastoni.

Polisi langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa saksi korban dan beberapa saksi lain. Dari hasil pemeriksaan, polisi belum bisa mengidentifikasi motif dari pelaku persekusi.

"Kami juga minta saksi ahli terkait dengan ITE maupun ahli bahasa terkait dengan kata yang bersifat ancaman dan mengarah ke persekusi," ucap dia.

2. Dalam video, dua anggota Banser diintimidasi

Dalam video yang berdurasi satu menit tiga detik ini, terlihat seorang anggota Banser yang diketahui bernama Eko dan temanya mendapatkan tindak persekusi dari seseorang yang belum diketahui identitasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com