Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 20 Tahun Sekolah Master Menjadi Tempat Anak Duafa Cari Ilmu

Kompas.com - 12/12/2019, 12:29 WIB
Tia Astuti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Selain berupa buku, donasi juga ada yang berupa uang. Beberapa donasi uang itu disisihkan untuk membayar guru-guru inti. Untuk guru-guru sukarelawan (volunteer mahasiswa) tidak dibayar.

Sekolah Master juga bekerja sama dengan BEM UI agar siswa Sekolah Master bisa bimbinga belajar (bimbel) di sana bersama Mahasiswa UI. Materi yang UI berikan meliputi persiapan untuk UN dan tes masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Menerbangkan Siswa ke Luar Negeri dengan Beasiswa

Sejak 2009 Sekolah ini sudah menerbangkan 200 anak untuk melanjutkan kuliah ke Luar Negeri lewat beasiswa.

Mulanya Sekolah Master memilih anak yang bisa menjadi kader untuk didaftarkan beasiswa. Setelah sudah mendaftar beasiswa dan sudah mengurus paspor, mereka yang terpilih di karantina terlebih dahulu di pondok pesantren milik Master untuk belajar bahasa arab.

Siswa Sekolah Master Selama di karantina di pondok pesantren diwajibkan fokus sehingga tidak ada komunikasi dari luar via handphone.

Baca juga: Siswa 11 Tahun dari Sekolah Master Jadi Tulang Punggung Keluarga

Selain membantu memberangkatkan siswa asli Sekolah Master, Lembaga master ini juga memberangkatkan anak dari mitra binaan untuk mendapat beasiswa ke Luar Negeri.

Salah satunya Wasrul, yang datang dari Makassar dan akan berangkat ke Sudan untuk kuliah di UIA (Universitas Internasional Afrika).

Pada 2019 ini sudah ada enam anak yang mendapatkan beasiswa.

Beasiswa keberangkatan diberikan oleh Lembaga Master dari mitra-mitranya Master, sementara biaya kuliah digratiskan oleh pihak kampus yang dituju.

Jam Operasional

Sekolah Master ini buka dari 7.30-24.00. Untuk kelas 1-3 melaksanakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) dari pukul 7.30-11.00; kelas 4-6 dari pukul 7.30-12.00; serta SMP dan SMA dari pukul 12.00-17.00.

Selain kelas dilaksanakan pada saat matahari masih muncul, program kelas malam juga ada di sini. Kelas malam diperuntukkan bagi siswa yang siangnya bekerja dan biasanya umur mereka sudah lewat dari batas usia sekolah.

Beberapa di antara anak yang memilih program kelas malam adalah anak berkebutuhan khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com