Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Kebun Belimbing yang Masih Tersisa di Kota Belimbing Depok...

Kompas.com - 13/12/2019, 20:55 WIB
Anggita Nurlitasari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Pohon belimbing jika ditanam di pekarangan tidak merusak struktur bangunan. Pohon tersebut juga banyak menyerap air.

Selain mudah perawatannya, pohon ini juga menghasilkan banyak oksigen yang membuat perkebunan belimbing Pak Nanang terasa begitu sejuk dan udaranya bersih.

Buah yang dihasilkan dari belimbing ini juga banyak, bayangkan dalam satu pohon saja dapat memproduksi buah belimbing dari batang hingga ranting.

"Berbuahnya di setiap batang dari pangkal akar sampai ujung ranting itu dia ada buahnya, kalau rambutan kan hanya di ujung saja, ini tanaman ekonomis untuk masyarakat perkotaan," Ujar Nanang sambil menunjuk bunga di pohon belimbing.

Baca juga: Jus Belimbing Berbahaya bagi Penderita Ginjal?

Di sentra belimbing ini, Pak Nanang juga menceritakan bahwa tidak ada bahan yang terbuang setiap harinya. Semua yang digunakan akan didaur ulang kembali guna meminimalisir sampah.

Di kebun tersebut, terlihat juga tempat pembakaran sampah dan pengelolaan pupuk kompos untuk memutar bahan-bahan yang sudah tidak terpakai tersebut.

Pria berusia 41 tahun itu juga menyebutkan bahwa di tahun 2020 mendatang, kelompok tani yang dia pimpin akan melakukan ekspor buah belimbing dewa.

Dia membanggakan citra belimbing dewa di luar negeri yang terkenal sebagai buah asal Depok. Buah yang terkenal dengan ciri khasnya sendiri dibanding belimbing lain.

"Iya beda dari yang lain, warnanya lebih mencolok ke oranye. Kalau belimbing lain kehijauan kuning gitu, kalau dari segi bobot lebih berat. Pernah dicoba berat buah belimbing bisa sampai 1 kilo per buah," ujar Nanang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com