Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-banjir, Warga Kemang Panen Lele di Selokan

Kompas.com - 02/01/2020, 14:25 WIB
Walda Marison,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga jalan Kemang Timur V, Jakarta Selatan terpantau sedang memancing di kali Mampang dan beberapa selokan permukiman.

Mereka memancing ikan yang terbawa arus pasca banjir setinggi dua meter di kawasan tersebut pada Rabu (1/1/2020). 

Mereka mengaku banyak mendapat beberapa jenis ikan diantaranya lele, patin dan mujair.

Walaupun peralatan yang digunakan cukup sederhana yakin jaring dan alat pancing berikut kailnya.

Baca juga: Air Sempat Capai 2 Meter, Banjir di Permukiman Kemang Mulai Surut

"Ikan lele dari tadi banyak sekali mas. Pada naik ke atas (ke selokan pemukiman) saya saja dapat tiga tadi," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Kamis (1/2/2020).

"Ikan yang kecil - kecil paling dipelihara. Kalau lele digoreng saja," tambah dia sambil sedikit tertawa.

Panen lele saat banjir

Warga kemang mancing lele pasca banjir di Jalan Kemang Timur V, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020).KOMPAS.COM/WALDA MARISON Warga kemang mancing lele pasca banjir di Jalan Kemang Timur V, Jakarta Selatan, Kamis (2/1/2020).
Tidak hanya Ahmad, salah seorang warga bernama Rian pun juga melihat beberapa ekor lele keluar dari dalam selokan.

Sejak pagi, Rian bahkan sudah melihat beberapa warga mendapatkan lele dengan ukuran cukup besar.

"Tadi pagi besar - besar (lelenya) ada yang segini (menunjukan ukuran lengan). Lumayan lah pokoknya," kata dia.

"Tapi sekarang seperti sudah enggak ada (lele) karena air makin surut, jadi makin kering," tambah dia.

Hingga saat ini, situasi tersebut masih berlangsung di kawasan Jalan Kemang Timur V.

Baca juga: Tinjau Dapur Pengungsi di Kemang Utara, Gubernur Anies Apresiasi Kerja Sama Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com