Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Lebih Pascabanjir, Lumpur di Pondok Gede Permai Bekasi Masih Sebetis

Kompas.com - 09/01/2020, 19:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wilayah RW 008 Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih terendam lumpur sebetis orang dewasa pada Kamis (9/1/2020).

Lumpur tak kunjung habis sejak Rabu (1/1/2020) saat banjir besar melanda permukiman yang berada tepat di tepi Kali Bekasi itu.

Kompas.com menyusuri wilayah RW 008 Pondok Gede Permai pada Kamis sore. Sebanyak 6 RT di sana masih dipenuhi lumpur yang masuk hingga rumah warga.

Baca juga: Banjir 3 Meter Lebih, Warga Perumahan Pondok Gede Permai Mulai Diungsikan

Sebagian rumah atapnya lapuk dan bergelombang, sisa jejak banjir besar yang melanda saat Tahun Baru 2020 lalu.

Beberapa rumah warga telah ditinggalkan oleh penghuninya karena hancur dan terendam lumpur.

Kebanyakan pilih mengontrak rumah sembari menunggu rehabilitasi Pondok Gede Permai, sebagian kecil meninggalkannya secara permanen.

Endapan lumpur masih merendam wilayah RW 008 Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi sepekan lebih setelah Banjir Tahun Baru 2020, Kamis (9/1/2020).KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Endapan lumpur masih merendam wilayah RW 008 Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi sepekan lebih setelah Banjir Tahun Baru 2020, Kamis (9/1/2020).

Sejumlah warga tampak kelelahan kerja bakti mendorong lumpur dengan peralatan seadanya ke arah selokan. Selokan tersebut tak dapat mengalir karena sudah penuh lumpur.

"Tolong bantuin siramin lumpur ini saja, dong," rajuk Erlina, warga RT 001 RW 008 yang rumahnya tepat berhadapan dengan tanggul Kali Bekasi, kepada wartawan yang ia kira aparat Pemerintah Kota Bekasi. Banjir merendam sampai tingkat dua rumahnya.

Baca juga: Pengakuan Warga Pondok Gede Permai yang Mobilnya Hanyut: Kami Enggak Nyangka!

Erlina berujar, keadaan lumpur yang masih merendam gang membuat akses bantuan tidak dapat masuk. Sampah pun tak terangkut, menimbulkan bau busuk yang amat mengusik.

"Orang-orang kan malas lewat sini, masuk pun susah kalau kayak gini. Sudah pada gatal-gatal," ujar dia.

Seorang pria paruh baya di RT 004 RW 008 yang enggan menyebutkan namanya juga mengeluhkan hal senada.

Wilayah RW 008, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi masih terendam lumpur setinggi betis orang dewasa sepekan lebih usai Banjir Tahun Baru 2020, Kamis (9/1/2020).KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN Wilayah RW 008, Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Bekasi masih terendam lumpur setinggi betis orang dewasa sepekan lebih usai Banjir Tahun Baru 2020, Kamis (9/1/2020).

Ia mengaku sudah kelelahan membereskan lumpur yang seolah tiada habisnya.

"Capek banget, dari hari pertama surut enggak sudah-sudah," kata dia, ogah diwawancarai lebih jauh karena mengaku sangat lelah.

Oonk, salah satu anggota Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdarkamtibmas) Jatiasih, menyebut bahwa wilayah RW 008 adalah wilayah paling parah terdampak banjir dan paling lamban rehabilitasi pascabanjirnya di Perumahan Pondok Gede Permai.

"Kita di sini kan jauh, lambat, lambatnya sih memang karena kondisi begitu macet, lumpur banyak," ujar Oonk kepada wartawan di rumahnya di RT 007 RW 008, Kamis sore.

Baca juga: Ratusan Korban Banjir di Pondok Gede Permai Bekasi Mulai Diserang Penyakit

Oonk juga menyatakan, Pondok Gede Permai merupakan wilayah paling parah terdampak banjir seantero Jatiasih. Sedangkan wilayha Jatiasih merupakan wilayah paling parah terdampak banjir di Kota Bekasi.

Kondisi perumahan yang terletak di pertemuan dua arus sungai besar, yakni Sungai Cikeas dan Cileungsi memperparah keadaan itu.

Air sungai melimpasi tanggul Kali Bekasi hingga ketinggian di atas 4 meter, merendam lantai 2 perumahan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com