Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sutiyoso Pernah Tolak Program Menteri yang Ingin Bangun Situ di Monas

Kompas.com - 24/01/2020, 20:28 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbeda cerita dengan Gubernur DKI Jakarta saat ini Anies Baswedan yang belum mengantongi izin dari Kementerian Sekertaris Negara soal revitalisasi Monas.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso justru pernah tidak mengizinkan salah satu kementerian membangun sebuah situ di Monas.

Pada laporan Koran Kompas yang terbit pada 9 Maret 2002 itu menulis rencana Menteri Negara Lingkungan Hidup yang dijabat Nabiel Makarim untuk membangun sebuah situ di kawasan Monas ditolak Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Baca juga: Tidak Hanya Hari Ini, Banjir di Monas Sudah Terjadi Berkali-kali

Sutiyoso saat itu beralasan lokasi pembangunan situ di kawasan Monas yang sudah ditetapkan di dalam rencana induk pembangunan DKI Jakarta tahun 2010 bahwa kawasan Monas ditetapkan sebagai hutan kota.

"Monas itu kan mau dijadikan sebagai paru-paru Kota Jakarta. Jadi, mau tidak mau harus dihijaukan," kata Sutiyoso.

Padahal pembangunan situ tersebut untuk dijadikan kawasan resapan air dan penanggulangan banjir di Jakarta.

Menteri konsultasi ke gubernur

Anies disebut belum menyerahkan permintaan persetujuan untuk revitalisasi. Namun sebaliknya ketika menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso justru jadi tempat konsultasi.

Megawati yang saat itu menjabat sebagai presiden pun meminta kepada Nabiel Makarim berkonsultasi terlebih dahulu kepada Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Jika Diharuskan, Pemprov DKI Siap Hentikan Sementara Revitalisasi Monas

Sutiyoso menegaskan belum ada konsultasi dari Menneg Lingkungan Hidup terkait pembangunan setu di kawasan Monas tersebut.

"Rencana ini juga belum pernah dikonsultasikan. Tetapi, apakah tepat ada situ di kawasan Monas?" kata dia.

Sutiyoso mengaku masterplan yang sudah dipegang Pemprov DKI Jakarta tersebut sudah disetujui lewat Keppres No 25 Tahun 1995 tentang penataan Monas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com