Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Begal di Bekasi Mengaku Telah Puluhan Kali Beraksi

Kompas.com - 02/02/2020, 17:44 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Unit Reskrim Polsek Tambun meringkus komplotan begal yang terdiri dari delapan pelaku yang beraksi begal terhadap I, pengendara sepeda motor saat melintas di Jalan Raya CBL, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Delapan pelaku tersebut berinisial VI (15), SA (17), FR (12), MR (20), HH (20), MA (19), FR (16), dan MH (18).

Kepada polisi, para pelaku mengaku sudah melakukan aksi begal sebanyak puluhan kali di wilayah Kabupaten Bekasi, seperti Tambun dan Cikarang.

Baca juga: Polisi Tangkap 4 Pelaku Begal yang Sempat Buron di Bekasi

"Para pelaku ini bukan sekali dan dua kali melakukan begal, tapi sudah puluhan kali mereka melakukan begal. Bahkan dua pelaku diantaranya merupakan residivis," kata Kapolsek Tambun Kompol Siswo dalam keterangannya, Minggu (2/2/2020).

Siswo menambahkan, dalam tiap aksinya, para pelaku selalu menggunakan senjata tajam untuk menakut-nakuti korbannya.

Mereka juga selalu melukai korbannya tiap kali beraksi.

"Mereka ini selalu membawa senjata tajam berupa celurit. Pada saat melakukan begal, mereka tidak pernah tidak melakukan pembacokan terhadap korbannya. Jadi setiap membegal itu reaksinya selalu melakukan pembacokan," ujar Siswo.

Adapun delapan pelaku tersebut ditangkap secara terpisah.

Baca juga: Begal di Bawah Umur Diduga Berkomplot dengan Pembegal Tentara di Bekasi

Empat pelaku ditangkap beberapa hari setelah aksi begal terhadap I pada 23 Januari 2020 dini hari lalu.

Sedangkan, empat pelaku lainnya ditangkap pada Jumat (31/1/2020) lalu.

Para begal itu dijerat Pasal 365 Ayat (2) KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Mereka terancam kurungan maksimal 12 tahun.

Diketahui, pada Kamis (23/1/2020) dini hari lalu, I yang baru pulang dari rumah temannya dijegat oleh delapan tersangka di Jalan Raya CBL, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

I berhasil melarikan diri sejauh 100 meter, namun terhenti karena bisa dikejar delapan tersangka tersebut.

Saat berhenti, delapan tersangka langsung membacok korban dengan celurit hingga korban alami luka berat.

Kemudian, para tersangka mengambil sepeda motor korban dan langsung melarikan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com