Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Bisnis WO Pandamanda, Banting Harga Paket Pernikahan dan Gali Tutup Lubang...

Kompas.com - 06/02/2020, 05:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Sebelum ditangkap pada Senin (3/2/2020), AS disebut sudah menerima lebih dari 50 order jasa penyelenggaraan pernikahan untuk beberapa waktu ke depan.

Azis menaksir total dana yang sudah masuk ke kas Pandamanda mencapai Rp 2,5 miliar, dengan jadwal pernikahan paling jauh langsung pada Januari 2021 kelak.

"Jika diteruskan maka korban-korban berikutnya yang sudah telanjur mendaftar melunasi pembayaran bisa berpotensi menjadi korban," kata Azis.

"Karena uang yang sudah diterima dan digunakan oleh AS ini sudah sebagian digunakan untuk keperluan yang lain, termasuk untuk menutupi kegiatan pernikahan klien yang sebelumnya," ia menambahkan.

Baca juga: Calon Korban Wedding Organizer Pandamanda Tembus 40 Mempelai

Azis yang dalam proses pemeriksaan berulang kali meminta AS merinci harga paket pernikahan dan keuntungannya menganggap, laba yang diterima Pandamanda tak cukup.

Hitungannya tak masuk akal. Strategi banting harga ini semata untuk mendongkrak jumlah klien sehingga menjamin arus kas tetap lancar, meksipun tak bertahan lama.

"Hitung saja misalnya keperluan makannya. Paket makanan misalnya Rp 75.000. Untuk 1.000 undangan saja sudah Rp 75 juta. Itu baru kateringnya doang. Dia buka harganya Rp 50 juta. Kateringnya saja tidak nutup," kata Azis.

"Dia hanya menawarkan murah saja dan tidak masuk. Itemnya lebih dari 8, ada foto, dekorasi, bakcdrop, katering, dan lain-lain dengan harga paling kecil Rp 50 juta. Sampai ada cashback, coba," tutupnya.

AS sendiri mengaku, masalah yang membelit Pandamanda disebabkan oleh mismanajemen yang berujung keterlambatan pengiriman semata.

Namun, hingga Rabu (5/2/2020) sore, polisi merilis lebih dari 40 calon korban sudah melaporkan potensi kerugian mereka akibat menyetor dana pada Pandamanda.

AS kini ditahan di Mapolres Metro Depok. Ia dijerat Pasal 378 KUHP tentang penipuan dan diancam kurungan maksimal 4 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com