Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Wal Adhuna, Pusat Ibadah yang Kini Terendam Rob Abadi

Kompas.com - 06/02/2020, 19:54 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Kawasan pergudangan yang sempat memadati pelabuhan semua diratakan dengan tanah. Hanya bangunan Masjid Wal Adhuna yang tersisa.

Sejak saat itu, jamaah masjid mulai berkurang drastis. Ditambah lagi sempat terjadi tanggul jebol di dekat masjid yang menyebabkan Kawasan Muara Baru terendam.

Baca juga: Saksi Rasakan Getaran Saat Tanggul Laut NCICD di Muara Baru Roboh

"Jadi sudah jarang kepakai, terus kerendam, jadi makin enggak ada orang nya," tutur Ahmad.

Pascarob saat itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung membangun tanggul yang tingginya kurang lebih lima meter di sana.

Namun, tanggul itu dibangun di belakang bangunan masjid, sehingga akses menuju rumah ibadah itu tertutup.

Permukaan tanah Jakarta yang terus menurun, serta air laut yang terjebak antara tanggul lama dan tanggul baru akhirnya merendam masjid itu hingga saat ini.

Belakangan timbul berbagai mitos

Masjid Wall Adhuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara terendam air laut akibat turunnya permukaan tanah. Kompas.com/SHERLY PUSPITA Masjid Wall Adhuna, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara terendam air laut akibat turunnya permukaan tanah.

Lama terendam, mulai timbul cerita-cerita mistis di tengah yang dipercayai masyarakat. Dimulai dari rasa kagum mereka terhadap bangunan yang masih berdiri kokoh.

"Ya namanya rumah ibadah, lama terendam kan seharusnya jadi lapuk, gampang roboh, tapi ini kan berdiri kokoh. Jadi ada aja omongan-omongan masyarakat," tutur Ahmad.

Bahkan, makin liarnya mitos yang berkembang, banyak orang yang melakukan berbagai ritual di masjid itu.

"Ada yang sampai mandi di sana. Padahal, kan kalau lama terendam begitu kan kami khawatir juga ada macem-macem binatang yang berbahaya," ujar Ahmad.

Untuk mencapai bangunan masjid itu sendiri warga harus memanjat tanggul tinggi yang dibangun untuk menahan ombak itu.

Mereka memanjat dinding dengan tangga kayu yang dibuat warga sekitar.

Aktivitas warga yang diam-diam menerobos itu memang membahayakan. Buktinya, kata Safrizal, di dekat masjid itu dua kali ditemukan jenazah.

Baca juga: Di Kampung Apung, 2 Anak Balita Pernah Kecemplung Kolam dan Tewas

"Pernah juga, ada yang mancing dekat sana terus kepeleset dan nyangkut, gitu," ujarnya.

Saat ini, pihak Pelabuhan Sunda Kelapa sudah menutup jalan ke Masjid itu menggunakan pagar. Pos sekuriti juga ditempatkan di sana untuk menghalau orang agar tidak sembarangan masuk kawasan.

Tapi, belum ada terdengar rencana baik dari pemerintah ataupun pelabuhan terkait bangunan Masjid yang makin lama makin dalam terendam.

Masjid itu sepertinya akan tetap jadi saksi bisu makin turunnya permukaan tanah di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com