Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nurlela, Sempat Khawatir Anaknya Tak Ikut Dievakuasi dari Wuhan

Kompas.com - 07/02/2020, 10:25 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nurlela (42), ibu dari Musela Carentia (19), lambat laun mulai lega setelah anaknya menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau.

Adapun Musela adalah mahasiswa Indonesia yang mengikuti program beasiswa di Wuhan. Dia berkuliah di Wuhan Of Technology jurusan Teknik Industri, semester 4.

Nurlela mengaku panik tak karuan ketika Musela terisolasi di asramanya selama kurang lebih seminggu. Bahkan, Musela sempat kelaparan lantaran persediaan logistiknya telah habis.

Baca juga: Cerita Seorang Ibu di Bekasi yang Anaknya Kuliah di Wuhan, Terisolasi hingga Kelaparan

"Legaan pas (Musela) di Natuna, kata anak saya semua serba disediakan. Makan, minum, pengecekan kesehatan rutin di sana, jadi saya tidak khawatir lagi," ujar Nurlela saat ditemui di Kediamannya, Jalan Haji Damil, Desa Serang, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Kamis (6/2/2020).

Nurlela mengatakan, anaknya benar-benar diperhatikan pemerintah RI saat berada di Natuna.

Mereka berolahraga sejak pagi, mengikuti beberapa kali latihan, periksa kesehatan rutin hingga apel malam di sana.

Baca juga: Mahfud MD: Natuna Sehat, Banyak Warga yang Tidak Kenakan Masker 

"Banyak kegiatan mereka di sana, pokoknya tidak ngebosenin katanya. Saling ngobrolnya sesama orang Indonesia di sana," ucap Nurlela.

Nurlela kerap berkomunikasi dengan Caren, biasa Musela disapa, untu mengetahui aktivitas putrinya di Natuna.

"Beberapa kali saya video call anaknya tidak mau, soalnya tidak diperbolehkan video-video di sana. Yaudah saya denger suara dia aja deh," ujar Nurlela.

"Di sana mereka ada hanggar gitu yang memang jauh dari permukiman. Sehingga yang ada di hanggar itu hanya orang-orang yang dievakuasi dari China," imbuhnya.

Anaknya tak beri kabar ke Natuna

Nurlela mengaku senang saat melihat berita di televisi mengenai warga Indonesia akan dievakuasi dari Wuhan, China.

Ia lantas menelpon anaknya, meminta kabar darinya kapan akan dievakuasi.

"Nah pas itu saya dapat kabar hari Sabtu lalu mau dievakuasi kan ya, udah seneng banget," cerita dia.

Namun, beberapa saat dia dapat kabar anaknya hendak dievakuasi, tiba-tiba Caren tak bisa dihubungi.

Baca juga: Cerita Warga Bekasi Menanti Putrinya Pulang dari Karantina di Natuna

Hal itu membuatnya khawatir, ditambah pemberitaan yang menyebutkan bahwa masih ada tujuh orang warga Indonesia yang berada di Wuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com