Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Sutiyoso Pindahkan Pohon Semanggi dan Sedih Lihat Monas Sekarang

Kompas.com - 07/02/2020, 12:30 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Bang Yos pertanyakan pemindahan pohon di Monas

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini pun sempat khawatir dan bertanya terkait kebijakan Pemprov yang melakukan pemindahan pohon di kawasan Monas dengan cara menebang.

Padahal, pada era Bang Yos, penerapan pemindahan pohon sudah dilakukan tanpa harus menebangnya.

"Dipindahkan ke mana, itu pertanyaan juga, aku enggak tahu itu (pohon) sudah besar-besar, belum lagi hewan rusa masih ada apa enggak di Monas itu, enggak tahu," kenang Bang Yos.

Baca juga: Anies: Revitalisasi Monas Jalan Terus

Lanjut Bang Yos, bila melakukan revitalisasi dan harus memindahkan pohon yang sudah tua, harusnya Pemprov DKI menyiapkan anggaran lebih.

Sebab, bukan hanya soal ruang terbuka hijau, di balik rimbunnya pepohonan di kawasan Monas, Bang Yos juga menekankan fungsi edukasi bagi generasi penerus bangsa Indonesia bila datang ke Monas beberapa tahun ke depan.

"Memang perlu ongkos, tapi kan orang akan nyaman, di sisi lain anak-anak bisa belajar karena di Monas ada hewan rusa, semua berkembang biak di situ," ucap Bang Yos.

Baca juga: Nasib Pohon di Monas, Puluhan Tahun Jadi Paru-paru Jakarta, Ditebang pada Era Anies

Oleh karena itu, mantan Pangdam Jaya ini enggan melihat kondisi Monas pasca-penebangan dilakukan.

"Makanya aku enggak mau lihat, tambah sedih saja. Begitu aku jujur dari kecil senang binatang, senang tumbuhan karena aku orang desa yang hidupnya itu cukup hutan cukup ini," ucap Bang Yos.

Seperti diketahui, pada era Bang Yos menjabat, perubahan besar-besaran terjadi di area Monas.

Mulai dari penertiban bus yang parkir dalam Monas, pedagang yang berjualan dipindahkan, hingga pemasangan pagar di sekililing Monas.

Hal ini dilakukan Bang Yos tidak lain untuk membuat Monas semakin hijau dengan adanya pepohonan dan juga mengatasi polusi udara di Jakarta.

Selain itu, Monas juga menjadi destinasi wisata dan edukasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara bila berkunjung ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com