Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gegana Perluas Sterilisasi, Warga Perumahan Batan Bersyukur Radiasi Ditangani

Kompas.com - 15/02/2020, 14:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

TANGSEL, KOMPAS.com - Dua tim Gegana dari Polda Metro Jaya dan Mabes Polri meninjau lokasi radiasi nuklir yang mengandung radioaktif di tanah kosong kawasan Perumahan Batan Indah, Pademangan, Setu, Tangerang Selatan, Sabtu (15/2/2020).

Sejumlah anggota Gegana tersebut langsung memperluas sterilisasi dengan memberikan garis peringatan.

Pantauan Kompas.com, dengan menggunakan tiga mobil teknisi KBR, anggota Gegana tiba di lokasi pukul 12.30 WIB.

Dengan dilengkapi masker dan alat, sejumlah anggota Gegana langsung mendeteksi serpihan radioaktif yang telah ditutupi oleh terpal biru.

Baca juga: Bapetan Gali 5 Titik di Tanah di Perumahan Batan Indah, Deteksi Radiasi Radioaktif

Setelah melakukan pengecekan sekitar 30 menit anggota langsung menambah luas garis peringatan dari sebelum yang hanya sekitar 100 meter persegi dari titik radioaktif.

"Permisi jangan ada ada yang di dalam garis," kata salah satu anggota Gegana seiring menambah memberikan gari peringantan di lokasi.

Saat ini garis kuning peringatan tersebut dipasang hingga ke depan Blok I di Perumahan Batan Indah.

Namun, adanya penangnan yang telah dilakukan oleh Bapetan dan Polri mendapat disambut baik oleh masyarakat setempat.

Baca juga: Bapetan Duga Serpihan Radioaktif di Tangsel Sengaja Dibuang Oknum Tak Bertanggung Jawab

Salah satunya Irfan, yang mengaku bersyukur adanya penanganan dari ahli yang mengatasi persoalan tersebut.

"Bersyukur ada penanganan dengan cepat. Karena takut juga terpapar radiasi itu yang saya dengar bahaya," kata dia.

Meski tempat tinggalnya tak dekat di lokasi, namun rasa khawatir terus menghantuinya sejak satu minggu terakhir.

Terlebih, Irfan harus menjaga usaha kopinya yang hanya berjarak beberapa meter dari keberadaan radioaktif tersebut.

"Rumah saya di sana Blok O, tapi usaha kopi saya kan di sini, dekat. Ini meski telah diberi garis peringatan menutup Blok I tapi saya masih bisa lewat akses lain," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com