Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-Gerindra: Voting Terbuka Pemilihan Wagub DKI untuk Hindari Politik Uang

Kompas.com - 18/02/2020, 17:53 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra Mohammad Taufik mengaku, fraksinya sebenarnya lebih menginginkan pemilihan terbuka.

Menurut Taufik, voting terbuka merupakan kebiasaan lama DPRD DKI.

Pemilihan terbuka juga agar lebih transparan ke publik dan bertanggung jawab kepada konstituen.

"Kita dalam draf yang lama tertutup. Saya dan beberapa kawan-kawan ingin terbuka. Kenapa terbuka? Supaya transparan ke publik. Kan tuntutannya transparan, kita terbuka saja. Ini bagian dari tanggungjawab anggota DPRD dalam menentukan politiknya terhadap konstituennya," kata Taufik di lantai 10, Gedung DPRD DKI, Selasa (18/2/2020).

Baca juga: DPRD Sepakat Voting Tertutup Wagub DKI, tetapi Proses Pemilihan Bisa Disaksikan Publik

Politisi Gerindra ini khawatir, jika pemilihan tertutup, maka ada politik uang atau suap agar anggota DPRD DKI memilih calon tertentu.

"Kan tadi sudah dibilang. Kami (Gerindra) kenapa minta terbuka supaya menghindari money politic," ucapnya.

Ketika ditanya apa upaya Gerindra agar tidak ada politik uang, Taufik justru meminta wartawan untuk mengawasi.

Meski demikian, DPRD DKI Jakarta akhirnya menyepakati pemilihan atau voting wakil gubernur DKI Jakarta akan dilakukan secara tertutup.

Baca juga: Warga Minta Cawagub DKI Nurmansjah Lubis Beri Solusi, Bukan Bergurau soal Banjir

Hal ini disepakati dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI, Selasa hari ini.

Pemilihan tertutup juga merupakan usulan panitia khusus (pansus) draf tata tertib yang disusun DPRD DKI periode 2014-2019.

"Tadi ada perdebatan, kemudian disepakati mengikuti hasil pansus yang lama tertutup," ujar Taufik.

Mekanisme pemilihan secara tertutup nantinya adalah masing-masing anggota DPRD DKI Jakarta menuliskan atau mencontreng nama calon yang dipilih.

Kemudian kertas tadi dimasukkan dalam kotak yang telah disediakan. Namun, pemilihan tetap bisa disaksikan oleh publik.

Baca juga: Fraksi PDI-P Sindir Riza Patria yang Sebut Susah Cari Kekurangan Anies

Saat ini ada dua cawagub baru DKI, yakni Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra.

Dua calon tersebut menggantikan dua calon yang sebelumnya sudah diserahkan ke DPRD DKI, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.

Proses kedua kader PKS tersebut mandek di DPRD DKI. Akhirnya, PKS dan Gerindra mengganti keduanya.

Nama Riza dan Nurmansjah kemudian diserahkan ke DPRD DKI melalui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Selasa (21/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com