Padahal, harga normalnya hanya berkisar Rp 195.000 per boks.
Selain itu, harga masker bedah biasa pun tidak kalah melonjak.
Kini, harga masker biasa mencapai Rp 170.000 hingga Rp 350.000 per boksnya yang berisi 50 buah.
Harga normalnya padahal hanya sekitar Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per boks.
Jadi sorotan media internasional
Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional. Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.
Baca juga: Masker Langka dan Harga Tak Normal, Pemprov DKI Bakal Sidak Pasar hingga Apotek
Sementara itu, media Pemerintah Singapura, Straits Times, dalam judul berita "Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia" melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.
Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar Rp 800.000.
Media ini juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa. Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275.000 dengan harga normal kisaran Rp 30.000.
Apa yang dilakukan Pemprov DKI?
Dinas PPKUKM DKI Jakarta menilai harga jual berbagai jenis masker sudah tidak normal.
Karena itu, Dinas PPKUKM bersama polisi akan melakukan sidak ke pasar-pasar yang menjual alat kesehatan.
"Nanti akan ada tim terpadu untuk turun ke pasar-pasar. Jadi itu yang kami akan rencanakan, operasi bersama dengan Polda Metro, dalam waktu dekat," kata Ratu.
Pasar yang menjadi target sidak adalah Pasar Pramuka, Jakarta Timur, yang memang menjual banyak alat kesehatan.
Selain itu, Pemprov DKI juga akan mengecek apotek-apotek yang menjual masker.