Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada yang Daftar, Pilkada Depok 2020 Tanpa Calon Independen

Kompas.com - 24/02/2020, 13:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pilkada Depok 2020 yang akan diselenggarakan September 2020 dipastikan tak diikuti pasangan calon dari jalur independen.

Ketua KPU Kota Depok, Nana Shorbana menyatakan, jajarannya tak menerima satu pun berkas dukungan warga Depok untuk salah satu calon independen selama waktu yang ditentukan.

"Sejak tanggal 19 sampai dengan tanggal 23 Februari 2020, KPU Kota Depok siap siaga, karena itu memang waktu untuk penyerahan dukungan persyaratan bagi calon perseorangan," jelas Nana kepada Kompas.com, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Gagal Capai Target KTP, Pasangan Yurgen-Zaki Batal Maju Independen di Pilkada Depok 2020

"Namun, sampai dengan hari terakhir, yaitu tanggal 23 Februari 2020 pukul 24.00 atau batas terakhir waktu yang telah ditentukan, KPU Kota Depok tidak menerima berkas dukungan dari satu pun bakal calon," ia menambahkan.

Sebagai informasi, pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2021-2026 dari jalur independen diwajibkan mengumpulkan minimal 85.107 KTP sebagai syarat minimal dukungan warga.

Jumlah itu setara 6,5 persen total daftar pemilih tetap (DPT) di Depok.

Satu-satunya pasangan calon yang sempat ingin maju dari jalur independen ialah dua politisi muda, Yurgen Sutarno dan Reza Zaki.

Baca juga: Presiden PKS Akui M Idris Ban Serep di Pilkada Depok

Namun, keduanya hanya mampu mengumpulkan hampir 70.000 KTP warga Depok sejak mendeklarasikan diri maju pada 23 Desember 2019 lalu.

"Yurgen dan Zaki sampai dengan batas yang ditentukan, tidak datang untuk menyerahkan berkas dukungan," ujar Nana.

"Jadi kami ingin memastikan bahwa Pilkada Depok dipastikan tidak diikuti oleh calon perseorangan," tutup dia.

Sementara itu, seluruh parpol di Kota Depok masih melakukan penjajakan calon yang akan diusung.

Dua poros utama koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020 sudah mulai terbentuk.

Baca juga: Sohibul Iman: PKS Bisa Usung Idris, tapi Jadi Calon Wakil Wali Kota Depok

Poros petahana dimotori oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah 3 periode menempatkan usungannya sebagai penguasa Depok.

Belakangan, Partai Golkar terus merapat ke poros petahana.

Sementara itu, oposisi jelang Pilkada Depok 2020 merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari kubu Gerindra-PDIP dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.

Namun, kini kedua kubu sepakat berpisah. B

erbekal 20 kursi di parlemen Depok, Gerindra dan PDI-P sepakat bergandengan. Koalisi dua partai yang bentrok pada Pilpres 2019 lalu itu diyakini jadi penantang serius.

Namun, sampai sekarang belum ada satu pun poros yang mendeklarasikan jagoannya.

Semuanya masih menanti arahan serta keputusan final para elitenya di tingkat pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com